Rabu, 20 Juli 2011

PENULISAN KREATIF


1.a.  Perbedaan jurnalistik dan penulisan kreatif
1.      Jurnalistik adalah pengiriman informasi dari sini ke sana dengan benar, seksama, dan cepat, dalam rangka membela kebenaran dan keadilan. Sementara penulisan kreatif tidak seharusnya menulis tentang kebenaran serta informasi tentang sesuatu (Erik Hodgins).
2.       Jurnalistik merupakan suatu kegiatan komunikasi yang dilakukan dengan cara menyiarkan berita ataupun ulasannya mengenai berbagai peritiwaatau kejadian sehari-hari yang aktual dan faktual dalam waktu yang secepat-cepatnya. Penulisan kreatif merupakan  proses pencitraan imaji menjadi sebuah tulisan yang membutuhkan waktu dan keadaan yang khusus sehingga tidak mestinya harus terburu-bru dalam membuatnya (A.W. Widjaya).
3.      Bahasa jurnalistik sangat murni menjelaskan peristiwa dengan bahasa yang jelas, sedangkan  dalam penulisan kreatif lebih menekankann pada bahasa seni yang menjujung tinggi unsure imaji yang kental.


B. Perbedaan penulisan kreatif dan penulisan ilmiah

<<<< Pertama >>>>. Tentu saja isi tulisannya harus ilmiah. Jika tidak ilmiah maka jelas-jelas tidak bisa disebut tulisan ilmiah. Istilah ilmiah umumnya adalah sesuatu yang dapat dikaitkan dengan nalar dan logika serta bersifat konsisten. Sedangkan penulisan kreatif tak sepenuhnya berisi tulisan yang masuk dalam logika demi menarik simpati para pembaca.
<<<<< Kedua >>>>>. Tulisan ilmiah harus ditulis mengikuti format tulisan yang tertentu. Tidak bisa suka-suka sendiri, seperti ketika menulis untuk mengungkapkan perasaan hati. Tidak seperti itu.
Format tulisan yang dipilih tentu disesuaikan dengan “kepada siapa tulisan ilmiah itu ditujukan“. Jika tulisan ilmiah itu adalah berupa skripsi-thesis-atau-disertasi sekalipun, yang mana diterima atau tidak tulisan ilmiah itu adalah didasarkan pada keputusan bersama dosen pembimbing – dosen penguji – birokrasi kampus, maka jelas format yang dipilih adalah yang memenuhi kriteria-kriteria mereka tersebut. Biasanya itu berupa kesamaan tampilan fisik luar, yaitu warna sampul, penempatan logo, batas margin tulisan, ukuran kertas, spasi, jenis dan ukuran hurus dan sebagainya. Sedangkan secara isi harus selaras atau tepatnya mendapat persetujuan bahkan dukungan dari dosen pembimbingnya, dan tentu saja sesuai dengan kriteria pemahaman dari dosen penguji. Jika tidak, bisa-bisa mendapat debatan /sanggahan dari mereka, yang jika tidak disiapkan dengan benar, bisa-bisa menjadi batu sandungan. Itu khan beresiko untuk tidak lulus.
Jika tulisan itu berupa makalah ilmiah untuk seminar call for paper, maka banyaknya interaksi pribadi dengan evaluator tidak seperti yang terjadi pada pembuatan skripsi/thesis atau disertasi. Biasanya yang penting diperhatikan adalah bahwa tulisan telah mengikuti format yang umumnya telah dibuat atau disiapkan dalam bentuk template file pengolah kata, umumnya ms-words.
<<<<Ketiga>>>. Tema tulisan harus sesuai dengan forum ilmiah yang dituju.
Forum ilmiah yang dituju umumnya terkait erat dengan latar belakang pendidikan penulis dan peserta temu ilmiah. Anda tentu bisa membayangkan bahwa kata HAKI bagi seorang insinyur struktur di Indonesia mempunyai pengertian yang berbeda dengan ahli hukum. HAKI bagi insinyur struktur diartikan sebagai Himpunan Ahli Konstruksi Indonesia, sedangkan bagi ahli hukum diartikan sebagai HAk Kekayaan Intelektual. Dua arti yang sangat berbeda.
Oleh karena itu, secara umum dapat dikatakan bahwa tulisan ilmiah ditulis dan ditujukan oleh orang-orang dengan bidang keilmuan yang sejenis. Meskipun ini tentu saja tidak mutklak, seperti misalnya material kayu. Materi ini bisa ditulis baik oleh orang teknik sipil, yang membahas kayu untuk aplikasi engineering, maupun orang dengan latar belakang ilmu kehutanan,yaitu misalnya tentang aspek mendapatkan mutu kayu yang baik, yang dapat diaplikasikan di bidang teknik sipil.  Contoh yang lain, adalah anda sebaiknya tidak membuat tulisan ilmiah tentang “penanaman padi unggul” pada forum “ilmiah teknik sipil”, meskipun anda adalah sarjana di bidang teknik sipil.
2.        Paragraf Sebab-Akibat, klimaks, dan analogi ( dampak pembuangan sampah dengan sembarangan terhadap lingkungan  )


A.    SEBAB- AKIBAT
Musim hujan yang mengganas, system draenase yang kurang efektif serta yang paling memprihatikan adalah cara hidup sehat yang kurang diperhatikan oleh masyarakat kota Ambon yang berdomisili di bantaran kali dengan membudayakan acara buang sampah ramai-ramai di sungai got-got tempat saluran air menuju sungai mangakibatkan Banjir menjadi tamu tahunan dan paling wajib hadir dimusim hujan saat ini.
B.     KLIMAKS
            Anak sekolah resah karena susah pergi ke sekolah jika musim hujan datang membawa banjir, mahasiswa juga, dimusim penghujan ini banjir kerap hadir dan meresahkan mereka karena akan sulit beraktifitas, Dosen apalagi.! Musim penghujan yang menyebabkan banjir karena system draenase yang tersumbat sampah rumah meresahkannya dalam beraktifitas. Padahal para mahasiswanya menunggu di kampus.

C.     ANALOGI
Banjir yang kini melanda warga kota ambon adalah konsekwensi dari apa yang mereka lakukan sendiri. Merekalah yang membuang sampah sembarangan kini merekalah sendiri yang mendapatkan dampaknya yaitu banjir. Boleh dikatakan masyarakat Ambon yang kini merasakan banjir seperti sebuah pepatah “ Bagai menggali lubang sendiri”.



3.         Pilihlah salah satu objek dilingkungan anda kemudian tuliskan sebuah puis dengan cara
a)      Menginfentariskan kata-kata yang berhubungan dengan objek tersbt
b)      Kemudian rangkai kata-kata trsbut mnjadi sebuah puisi
Jawab.
DAPUR KAMI
                                                Asap, mengepul, makan, masak, sekilo beras, teronggok, keharmonisan, kecil, ibuku, manis, sepiring nasi,ikan  goring, kenangan


Meski kecil tak terurus
Meskipun hanya sekilo beras teronggok di kas
Yang juga kecil
Tapi disinilah segala keharmonisan kami cipta
Ibuku yang manis itu
Selalu tersenyum saat membawakan sepiring nasi
Untuk kami berlima
Ayahku yang diam menatap senyum wajah kami
Kala kami bertengkar memperubtkan bagian ekor
Ikan goreng
Dapur ini.
Tek pernah berubah meski ruang depan telah baru
Sebab disinilah kenangan kami terlelap

4.    Buatlah kalimat pembuka sebuah cerpen dengan topic kekerasan dalam rumah tangga 3 kalimat.

Jawab
               
1.       Pagi-pagi sekali aku bangun, hari ini tekadku telah bulat. Aku akan lari meninggalkannya. Suamiku itu begitu kucintai namun perlakuannya akhir-akhir ini membuatku tak tahan lagi. Hari ini aku akan pergi ke Kota, menginap sementara di rumah sepupuku menenangkan diri sejenak.
2.       Meski beberapa kali dihujam tamparan aku masih tetap melawan, segala umpatan kuucapkan padanya dengan segala kekesalan yang teramat. Hari ini aku melihatnya bergandeng tangent dengan wanita lain.
3.       Di depan pengadilan ini, kuceritakan kembali segala perlakuan kasarnya padaku. Perlakuan yang membuatku menggugatnya untuk bercerai


Tidak ada komentar:

filter: alpha(opacity=100); -moz-opacity: 1.0; opacity: 0.6; -khtml-opacity: 0.0; - See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-background-blog-sendiri.html#sthash.1OO2GH7H.dpuf