Sabtu, 31 Maret 2012

naskah teater %.PUAS.%


Panggung hening, gelap tanpa cahaya sedikit pun. Tiba-tiba dari dua sisi berlawanan     (arah kiri dan kanan panggung) berteriak dua orang pemuda sambil membunyikan pentongan gardu.
“kumpul,, kumpulll,, kumpuullll,, semua masyarakat kumpul..”
Lampu panggung menyorot di kiri  kanan tepat dimana dua pemuda berdiri dan berteriak.
Dua pemuda tersebut kemudian berlari, di belakangnya berturut-turut para pemuda dan pemudi berlari mengekori. Mereka berhenti dan membuat barisan  di pimpin oleh dua pemuda yang berteriak di awal tadi…
Pemuda 1 : berteriak sambil menggerakan kepala kekiri dan kanan    siaaaaaaaapppPPppPPP Grak ..!!  wwoooeee siap,,,” bentak pemuda(1) yang masih melihat gerakan tambahan pada barisan yang dipimpinnya.
Pemuda 2 : berjalan mengitari barisan seperti pengawas,,
                 Dari arah pintu, seseorang menggunakan jubah. Menunjukan bahwa dialah raja di dalam drama ini.. berjalan dengan raut wajah cemas.. di belakangnya Nampak dua wanita cantik mengibaskan kipas kearah sang raja!!
Barisan hening, dua pemuda mendekati Raja dengan posisi selayaknya ajudan berdiri.
RAJA :         berjalan menuju depan barisan sambil memandang cemas para warganya yang sedang dikumpulkan dalam satu barisan. Setelah beberapa menit hening, dengan satu helaan nafas panjang raja bicara.. HHHmmmm,,,  saya tidak habis pikir,  kenapa panen kali  ini hasil kebun kita berkurang..
                 Belum selesai bicara seorang pemuda dari dalam barisan menyela dengan mengangkat tangannya… tapi sebelum pemuda itu bicara Raja telah menyelanya.!! Hhheeeeeyyyyy,,,, saya belum selesai bicara,, pengawal..!
                 Tatap mata raja tajam memelototi dua pengawalnya sambil tangannya menunjuk kea rah pemuda yang hendak bicara tadi…
2 PEngawal : baik Paduka,,,  setelah tangannya dirapatkan seperti orang memuja dan membungkuk. Kedua penjaga itu pun menuju barisan dan menarik paksa pemuda yang menyela sang raja.
Raja            : mari sini… (tookkk) sang raja dengan geramnya menjitak kepala shi pemuda tadi, disertai tawa riuh muda-mudi dalam barisan..  “kembali sana” ucap sang raja..!!!
                   Shi pemuda tersebut kembali namun teman-temanya masih terbahak-bahak menertawainya..
                 Melihat itu raja berteriak kembali..
Raja :          Diaaaammmmm…..   mendengar bentakan tersebut semua orang dalam barisan diam,, hanya satu orang gadis yang terus tertawa lepas tak henti-hentinya…
                 Melihat itu raja kembali berteriak.
Raja :          ddiiiiaaaaammmm…  
perempuan tersebut tersadar lalu diam menundukan wajahnya yang merah menahan maluuu,,, namun teman-temannya yang tak bisa menahan tawa akhirnya tertawa juga.. suasana kembali riuh dalam tawa………. Radja yang geram tak bisa menahan diri akhirnya melepaskan sandal jepit yang ia kenakan dan berlari memukulkan sendalnya kepada orang-orang dalam barisan, diikuti dua pengawalnya…
PEngawal : kembali berjalan menenangkan barisan,, sementara Raja angkat bicara.
Raja              : sampai dimana saya tadi ya..???
Pemuda dalam barisan : sampai di hasil kebun yang berkurang Paduka.!  Seorang pemuda mencoba menjawab, namun setelah menjawab, ternyata Raja masih saja marah..
Raja            : memandang geram pada orang yang bicara tadi.. ‘siapa yang suruh kamu bicara, saya sudah tahu kalau kita tadi sampai di,,, sampai dii,,, sampai dimana tadi..???
Barisan        : dihasil panen paduka.
Raja            : oh iya,,, kenapa hasil panen kita tahun ini berkurang yang masuk ke kas kurang dari 200 juta,,,  padahal tahun kemarin lebih dari 2 milyar.. ada yang bisa jawab,,,?
              sambil berucap Raja memantau jikalau ada seseorang yang mengacungkan tangannya,, tiba-tiba seseorang mengacungkan tangan di tengah-tengah barisan.
Raja            : ya kamu.. sambil menunjuk  ke arah barisan..
Barisan        : ini berkenaan dengan masalah persaingan paduka.. orang dari luar hanya lebih suka membeli hasil desa Malangsial tetangga kita,, sedangkan punya kita hanya sedikit yang mau membeli, itu pun setelah hasil dari desa sebelah habis di pasaran..
Raja            : kenapa bisa begitu..??
                 Mendengar itu seseorang di barisan depan mengacungkan tangan..
Raja            : a,, coba kau…
Barisan        : hasil panen mereka bagus dan segar-segar Paduka, hal ini dikarenakan sistim Irigasi mereka yang sangat baik Pak..!!
                 Belum selesai bicara Raja menyelanya..    
Raja            : stop-stop-stop… eecchh  bicara kau macam sarjana pula.. apa pula itu irigasi..???
Barisan        : saya tidak tahu paduka..
Raja            : berkata dengan wajah heran, lach,, mengapa kau tidak tahu..
Barisan        : saya Cuma menyampaikan  apa yang disampaikan saudara saya, yang kini dipenjara oleh tentara paduka..
Raja            : benar apa yang dia katakan..??  bertanya raja kepada pengawalnya.
Pengawal kiri: benar paduka,
Raja :          kenapa dia ditangkap.?  Raja bertanya kepada pemuda dhi barisan didepan.
Barisan        : mereka menangkapnya karena berusaha mengajarkan faham yang menyimpang dari adat kita paduka.. padahal dia bermaksud memperbaiki keadaan kita yang punya masalah dalah perkebunan.
Raja            : mengernyit sambil berjalan bolak balik satu dua langkah kemudian berkata.  Bawa saudara pemuda ini kehadapan saya
              Lampu tiba-tiba padam disertai deru gendering seperti orang mau perang berbunyi menyahut-nyahut…
                 Lampu panggung fade on.. panggung yang tersisa hanya Raja dan dua dayang cantiknya. Sementara barisan yang berkumpul juga dua ajudan sang raja lenyap.. dalam keheningan. dari pintu masuk panggung bergerak dua arakan. Yang pertama membawa seorang tahanan yang duduk dikursi pesakitannya, dan yang kedua arakan pembawa meja interogasi. Para pembawa arakan yang diperankan oleh muda-mudi yang semulla berperan sebagai orang-orang dalam barisan mengiringi arakan dengan beradegan layaknya membawa sesembahan kedepan altar dewa..  tahanan dan meja interogasi diletakan namun pengaraknya masih saja berjeingkrak-jingkrak menggerakan tangannya mencoba menakut-nakuti tahanan,,,, dan tiba-tiba..!!

Tahanan      : diam…..  berterak sambil memukul meja interigaso dengan kerasnya, hingga kampu kecil di atas meja berguncang dengan hebatnya,,, arakan sontak diam, tahanan pun turut diam,,,
Raja            : coba jelaskan faham baru yang kau anut itu…
Tahanan      : paham..!! paham apa..??? saya hanya membawa perubahan..  dengan nada bicara yang dongkol menahan amarah..
Raja            : apa yang ingin kau ubah../??
Tahanan      : gaya hidup kita yang berpijak pada cara lama, yang kini sudah efektif lagi untuk digunakan…
Raja            : kau ingin merubah budaya leluhur kita,,,??? Kau rupanya bosan hidup..
Tahanan      : apakah akhir-akhir ini paduka merasa ada yang salah dengan hasil panen kita..??
Arakan        : riuh reibut mengiyakan..!!
Tahanan      :  apakah akhir-aKhir ini, paduka merasa uang yang masuk ke kas kerajaan sangat kecil..???
Raja            : riuh rebut  mengiyakan,,,
Raja            : betul.. lantas apakah kau punya pemecahannya..??
Tahanan      : buka saya paduka.. tapi masyarakat di negri ini mampu memecahkannya..
Raja            : caranya..???
Tahanan      : hasil panen kita dibandingkan dengan desa lain adalah yang paling rendah kualitasnya.. hal ini dikarenakan minimnya pasokan air ke kebun kita,, kita hanya menyiram tanaman kita seminggu 2 kali karena untuk mendapatkan air kita harus mengambilnya di daerah yang jauh..
Raja            : eecchhh singkat-singkat saja bicara kau itu,, waktu kita di panggung ini sedikit kau tahu…???
Tahanan         : irigasi paduka,,! Irigasi membuat panen kita akan lebih berkualitas, kita tidak perlu menimba air dari tempat yang jauh,, biarkan air itu sendiri yang datang ke kebun kita,, kita juga harus merubah cara hidup kita yang menyandarkan diri pada hasil kebun,, kita harus pula mengefektifkan sumber daya alam yang kita punya… misalnya pertambakkan… jika bisa berhasil membuat irigasi, sebagian masyarakat kita, kita arahkan untuk bertambak..
                        Semua hening,, Raja terdiam.. arakkan berubah mmiknya seperti menahan sesuatu yang menyesak… tiba-tiba Raja…
Raja              : pengawal,,, keadaan lebih hening lagi,,, menanti apa yang diucapkan paduka.. kita akan mulai membuat irihati,,
Pengawal       : irigasi paduka…
Raja              : itu dia,,,, bebaskan tahanan ini ..!! sontak arakkan bersorak ria kali ini langsung mengangkat sitahanan dengan kursi dan mejanya, seperti arakkan raja,, meerek menuju keluar panggung,,,,
                             Panggung yang tersisa hanya raja dua dayang dan dua ajudannya…. Mereka berpegang tangan untuk mengahiri drama ini,,, namun dibelakangnya berturu-turut muncul arakkan tadi dengan menneteng hasil kebun yang sudah membaik,,, juga tahanan tadi berada diarakan paling tengah sambil duduk dipundak dua orang pemuda….  Arakan berhenti dibelakang sang raja, membuat barisan memanjang menghadap panggung namun sang tahanan dipanggil raja mendampinginya.. kemudian berakhirlah drama ini..

>>>>>>selesai<<<<<<

Senin, 05 Maret 2012

AKU BERPUISI UNTUKMU adikku

oleh Farok Imperium Cordova pada 5 Maret 2012 pukul 18:39 ·
                                                   
aku berpuisi untukmu Adikku
setidaknya kata-kata ini pernah pun menyendiri sepertimu
sepilah adikku
sepi saja seperti kini
sungguh riuh suara-suara mengundang salah-salah
kemudian berakhir pada dosa-dosa

sepi saja adikku
sepilah seperti sepi dunia kecil yang kau punya kini
sungguh keramaian mengundang decak
tapi dari decak itu membuncah luka-luka
kemudian pedih perihnya membuat ronta-ronta

sembilu adikku
sakitmu kudengar sembilu lukai aku
nanarlah tangismu padam menggelamkan cahaya senyum
tersimpu kaki-kaki kita
tak lagi sayangku
tak lagi kutemui kau bersama noda-noda dan lecet
lalu senja menutup hari kita tanpa ada cerita

sepilah adikku
sepilah sepertiku


filter: alpha(opacity=100); -moz-opacity: 1.0; opacity: 0.6; -khtml-opacity: 0.0; - See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-background-blog-sendiri.html#sthash.1OO2GH7H.dpuf