Sabtu, 28 April 2012

kumpulan sajak "TENTANG PUTRI"


AKU MEMANGGILNYA PUTRI
oleh Farok Imperium Cordova pada 25 November 2011 jam 18:14
                 
dia,, yang kalut dalam dingin
yang berusaha mengungguli berisik hujan
dengan tangan tengadah nihil
aku memanggilnya Putri

dya,, yang keriput bersama waktu
yang terpaku bersama jembatan
dengan sepi dan keputusasaan
aku memanggilnya Putri..

Putri,,
marahlah aku,, Marah padaku..!
sebab semua wanita yang malang kuberikan namamu pada mereka
mereka yang malang,, hanya mereka yang malang
kusebut Putri,, kusebut Putri,,
pada mereka wanita malang dalam rumah satu tiang
pada mereka wanita malang yang menjanda, yang meyatim, yang menjual harga dirinya
kusebut namamu pada mereka..
mereka,, hanya mereka Putri..!
aku mencintay mereka,,,, hanya mereka yang kucintai















AKU MENCINTAI KALIAN
, ORANG-ORANG YANG TAK PERNAH KULIHAT
oleh Farok Imperium Cordova pada 25 November 2011 jam 7:53
                 
tentang malam mengapa gelap
janganlah kalian tanyakan
sebab kegelapan itulah kita
kitalah gagak yang berdiam dalam gelap camar yang temaram

aku tak akan melihat kalian
dan jangan melihatku
sungguh keharmonisan kita adalah ketika aku dan kau menerka seperti apa kita

yang lalu aku melihat Putri
dan kemarin hingga kini
semua wanita adalah Putri

kemarini aku berucap dengan Cindy
kemudian kata-kata yang mengalir hingga kini hanyalah Cindy
 Hari ini aku menukilkan Nama CEcep
setelah itu aku tahu tak ada nama lagi selain Cecep

inilah keharmonisan
sebuah jalinan yang terikat dari intensitas pertemuan

berdoalah,,, semoga kita tak pernah bertemu
meski aku sendiri memuja dewa durja hanya untuk menatap kalian











TENGGELAM PELAN
oleh Farok Imperium Cordova pada 19 November 2011 jam 20:32
                 
kitakah disana, seberkas titik perahu karam
hampir rapuh, hampir lapuk, hampir tenggelam
atau disana,,
 gagak hitam di gelap malam di dalam bayang

sungguh Putri..
di ujung pucuk daun puncak gunung
di ujung sari salju kilimanjaro
kita telah pula hiasi waktu disana

lalu masihkah ada alasan keheningan ini

pUTRi.
aku mengecil tiada daya, tiada kata
tak bisa memaksamu untuk hening..!

SELAMAT MALAM PUTRI
oleh Farok Imperium Cordova pada 13 November 2011 jam 22:22
malam ini aku mencoba menikmati kebisingan
mengecup bintang dan bulan dengan deru dari mataku
tanpa kunang-kunang, Putri,, tanpa kunang-kunang
kutinggalkan mereka bersama hatiku di keheningan
sebab pohon terakhir untuk mereka tumbuh  remang dalam diskotik

sungguh Putri,,
tiada tempat bagiku disini
malam ini aku membuktikannya lagi
rupanya takdirku tergores di ranting-ranting kabut
jodohku tersembunyi jadi misteri di dalam batang bambu
tinggal mengering lalu aku menyingkapnya

sungguh berdiri disini membuatku ingin muntah
menjijikan, Putri,, menjijikan..!
memuakan, Putri,, Memuakan.!

rasa malu pada alam telah pudar disini
hanya satu yang abadi, hanya satu yang tersimpan dari wangsit hutan
setelah semua pakis terusik
setelah semua edelwis berubah jadi manik
hanya ada satu yang kekal tersisa dari sabda alam
HUKUM RIMBA.. Putri..
Hukum Rimba menahan rasa muntahku
aku berfikir
setidakanya ada yang tersisa dari alam ..










HANYA SALAM RINDU "PUTRI"
oleh Farok Imperium Cordova pada 12 November 2011 jam 21:25
malam ini hdungku mampet
ibu jariku membiru
tubuhku menggigil tak karuan
bahkan dua gelas kopi yang kuseduh tak jua memberi kehangatan
malam ini kucoba bersenggama dengan dingin dalam selubung
mencari sedikit ruang bagi gerah
namun bibirku mengucap bahasa pucat
 Putri..
maafkan aku, karena untuk melukiskan puisi aku tak punya pigura
sebab gemeletuk gigi mengganggu goresan syairku
 Putri..
malam ini hanya salam rindu yang bisa kuucapkan
sebab otak kiri tersumbat dingin, lembab dan basah
sedangkan otak kananku tak pernah kumasukan kesekolah pujangga
aku tak mengharapkannya mengucap satu bait untukmu
 Putri,,,
salam Rindu..!
SEBUAH KISAH TENTANG PUTRI
oleh Farok Imperium Cordova pada 11 November 2011 jam 18:13
tak habis kata, tak bosan bicara
sampai kapan pun
akan kujadikan kisah ini sebagai literatur
di kaki muara kapuas
di ubun kepala cendrawasih
atau di satu titik paling kecil negri seribu pulau
akan disadur berulang hari berulang waktu berulang kali.
ceritamu..
ceritamu Putri...
suatu saat seorang bocah menggumamkan bahasa permintaan
agar Bundanya mendongengkan sebuah kisah
maka ceritamu akan beralun menutup senja
jika sepuluh kali sang anak merengek menginginkan kisah
maka sepuluh kali ceritamu beralun hikmat
 Putri...
seperti kepastian esok
seperti itulah keyakinanku pada ketulusanan pershabatan kita
aku melupakanmu "Putri"
oleh Farok Imperium Cordova pada 9 November 2011 jam 21:52
                 

aku melupakanmu ketika aku melihat wajahmu
aku melupakanmu ketika kutatap mata indahmu
aku melupakanmu ketika aku berkata-kata denganmu
aku melupakanmu saat aku sedang berada denganmu

bahkan aku lupa kapan aku luput mengingatmu
bahkan aku lupa kapan aku melupakanmu

Putri...
aku telah buta memaknai bahasa lupa
aku abai mengartikan kehadiran
 apa yang terpragmatisasi dari kisah ini
bahkan sebutir pasir dipantai menghadirkan wajahmu
sungguh aku hanya bisa mengucap kata melupa
untuk menutupi betapa kau adalah kebutuhanku kini
"PUTRI YANG JAUH"
oleh Farok Imperium Cordova pada 9 November 2011 jam 0:02
                 
kusebut namamu berkali-kali
di ruang kosong yang kukecup
di hitam pekatnya musim mengingat yang kalut
yang tak bisa menerima kehadiran satu wajah yang kiut

oohhh,, sungguh bulan malam ini rasanya tidak oval
bulan malam ini bulat
seperti bumi yang tak berujung
seperti aku dan kau yang jauh

malam ini dengan wajahmu yang kaku
aku menatap asap kopi yang mengepul
lalu bulan dan bintang mangap
aku tahu mereka tercengang melihatku

tapi aku tak peduli
bahkan pada setiap nyawa yang lalu lalang di depanku
hanya ada satu bahasa putri
bahasa jiwaku yang menatapmu jauh.

Putri..
sepertinya malam ini aku akan mendengar nyanyian jangkrik yang lama
sebab mataku tiada habisnya menatap asap dari gelas kopi
aku berfikir..
akankah asap ini jauh nuju kau yang jauh.??










%.SYAIR MELUPA.%
oleh Farok Imperium Cordova pada 8 November 2011 jam 17:24
Putri..
matahari mencumbu Elang di awan
bermesra bagai tiada yang memandang
kemudian hilang kejap dalam malam
sudah berapakah waktu terhitung jauh menjauh
bahkan suaramu hilang bersama angkasa yang gelap

Putri..
aku tenggelam bersama alunan desah lautan
aku meninggalkan perbukitan
bahkan stalgmit goa kulupakan
aku jauh Putri..
jauh
bahkan Tuhan tak tahu seberapa jauh aku

Putri..
masihkan ada senyum membuncah tipis
mengambang di pipimu..??

masihkan kau memandang dunia dengan mata indah dibalik kaca itu..??

aacchhh,,,, bahkan wajahmu kulupakan..

seperti siapa dirimu kini...
sedang mengapa kau saat ini...











HANYA KAU YANG TAHU"PUTRI" ( idul Adha yang beku)
oleh Farok Imperium Cordova pada 5 November 2011 jam 22:19
Putri..
hanya kau yang tahu
betapa bagiku waktu tak terbagi
betapa hari telah mati
sepi pUTRI.. sepi sekali..

Hanya kau yang tahu
betapa tak ada seseorang pun yang tahu
dimana nafasku berhembus
karena ucapan lebaranku cuma kau yang tertuju
hanya satu Putri, hanya satu dan itu Kau..

Putri..
kau tahu..!
bahkan Tuhan tak mendapatkan ucapan itu
bahkan Tuhan tak tahu dimana aku
bahkan Tuhan pun mencariku

kau tahu kenapa Putri..
sebab Idul Adha ini sepi padaku
seperti sepi rakyat Papua
yang hari ini akan bersilahturahmi dengan pasukan tambahan dari Pusat
seperti sepi
orang tua jompo yang dilemparkan anak kandungnya ke panti
seperti sepi
muara yang kering tempat bertumpu dahaga jutaan rakyat Jawa tak berkeping
seperti sepi
seekor ternak yang berdiam diatas dahan terakhir danau Lapindo
seperti sepi
para aktifis yang berdiri sendiri memanggil pulang Nunung Nurbaety
seperti sepi
Antasari di dalam bui yang berasas pada uang, fitnah, dan kuasa

Putri,,
selamat merayakan Idula Adha ini
semoga kau tak sepertiku disini
harus menghilang
menghilang
dan menghilang

Putri..
kini aku berfikir, bahwa cita-cita yang mesti kucapai adalah menjadi PENGANGGURAN
karena hanya pengangguranlah aku bebas menulis cacian, makian, hujatan, tuduhan,
yang tak sempat disampaikan ribuan anak-anak dungu di pedalaman
sebab minim curahan hujan ilmu di otaknya
sebab guru mereka satu merangkap kepala sekolah
sebab kelas mereka satu merangkap 6 kelas
sementara di satu sisi
puluhan kepala sekolah memacu batang muka
menusuk-nusuk pejabat kepala
demi sertifikat sekolah unggulan bertaraf internasional

sungguh Putri..
idul adha kali ini tak ada wajahku di luar sini
aku ingin diam dalam ruang yang bahkan Rohku pun tak tahu
hanya kau yang tahu
sementara Tuhan masih buta melihatku

Putrii,,
untuk waktu yang lama aku ingin menepi
menutup mata, telinga dan hatiku
tapi aku tak bisa menutupi gelap ini padamu
sebab aku yakin kau tahu

semoga idul adha kali ini tak ada seseorang yang tak mendapatkan sekerat daging
karena jika tidak.!
maka tak ada hiburan di tahun ini
sepenuhnya hanyalah kekesalan
sepenuhnya..
sepenuhnya Putri..




BERCANDA DALAM GELAP "4 MATA/Putri"
oleh Farok Imperium Cordova pada 3 November 2011 jam 0:52
kita tertawa lepas
memuji remang yang menutup wajah
mengagungkan larut dan hujan
memungut waktu yang mempertemukan kita

kali ini aku dan kau tiada berdua
tapi tak mengapa
sebab nyanyian semilir tiada habis kita nikmati sendiri
biarlah berpijar pada orang lain
toh mereka pun bagian dari kehidupan kita

Putri...
malam ini aku menikmatinya
kuharap kau pun seperti adanya

semoga esok malam bintang barat masih ada
semoga esok pagi embun masih membayu
semoga siang masih membakar desah nafas
sungguh malam ini aku menikmatinya

putri..
tetaplah menatapku dengan kacamata itu
meski kali ini mungkin
kita akan lama mengumbar sua..












AKU MELIHATMU ''Putri"
oleh Farok Imperium Cordova pada 2 November 2011 jam 1:45
aku telah melihatmu
aku tak mampu melukiskan seperti apa dirimu
Putri bulan redup dalam bingkai rotasi
sedang aku jauh berkelana diruang yang tak punya grafitasi
sungguh aku telah melihatmu
bahkan Goliat yang mematung dalam kanvas ikut tersipu
akhirnya aku melihatmu
dalam bulan yang redup mataku mengukir ronamu
dibalik kaca mata itu, kau, itu kau... itu kau..!

Putri..
anggrek,anggrek layu jatuh
kupu-kupu terbang jauh
semua Peri diam masuk dalam gubuk

sungguh tak ada yang ingin tersaingi olehmu
mereka menghindari tatapanku padamu
DI BAWAH TEBING BATU "aku tak melihatmu Putri"
oleh Farok Imperium Cordova pada 1 November 2011 jam 9:40
di bawah sini hujan tiada tembus
 udara pun pengab tak berhembus
di bawah sini semalam aku merenung
bersama ratikulatus aku murung
apa yang kucari disini.??

di bawah sini matahari hitam
tak ada langit tak ada laut
bahkan tanah kurasa tak berdasar
sementara waktu kuhitung aku yakin ini pagi,
ini pagi..
ini pagi..

Putri.....
semalam aku berharap kau berada di bawah sana
tapi tali yang kujulur tak berbalas ulur
aku tak melihatmu
pagi ini aku mencoba lebih dalam lagi
aku merasa kau berada di bawah sana
tapi embun belum juga jatuh dari pucuk gigantea

Putri..
di bawah sini aku bermain dengan troides
aku bahkan meniup paradisea sampai terbang jauh
namun aku tak mampu melihatmu..











KAU DI ANTARA SETENGAH BULAN ITU "pUTRI'
oleh Farok Imperium Cordova pada 30 Oktober 2011 jam 23:39
Putri..
malam ini langit sunyi
hitam pekat jauh,, jauh di ujung galaksi yang kisruh
bahkan nebula enggan memulai pawainya
mungkin dia tahu aku sedang menatap mega malam.

Putri..
hari ini stok kopiku habis
padahal saat seperti ini aku mulai bercerita padanya tentangmu

oh ya,, dia sangat antusias mendengarnya
sesekali asapnya membentuk jempol di atas cangkir
dia takjub pada pertemanan kita tulus

Putrii,,,
aku mendengar rintih kuda di balik gelap
aku mendengar tapaknya semakin mendekat

ooohh,, Putri, Malaikat sunyi datang menghampiriku
iya bertanya tentang kesendirianku

putri,, aku mematung, putri aku kalut,,
tak ada jawaban berarti aku hilang, aku mati

iya terus mendekapku dengan tanya
mengikatku dalam risau
tapi Putri..
tiba-tiba muncul bulan sabit di langit
sementara pedang malaikat sunyi sekejap mengilat
aku hampir ditebasnya,, namun kau tahu Putri..
aku terbebas..
kukatakan padanya aku tak sendiri
temanku putri bersamaku..
disana, disetengah bulan itu..


MATAHARI MERAH MUDA
oleh Farok Imperium Cordova pada 30 Oktober 2011 jam 13:16
matahari merah muda
ketika kutatap erat, lekat cahayanya
rupanya sejak dulu dia punya hati padaku

matahari merah muda..
karena kusebut namanya dalam lirik laguku yang ramah
rupanya dia menaruh rasa padaku

matahari merah muda
rupanya malu iya menatapku

matahari merah muda
seperti warna pipimu saat ini




TAK ADA SAJAK INDAH UNTUKMU "Putri"
oleh Farok Imperium Cordova pada 29 Oktober 2011 jam 21:32
bila kau baca aksara bertudung syair ini
takkan kau temukan satu kata indah yang menawan
tak usah tanyakan kenapa.
sebab aku sengaja tak membubuhinya..

Putri..
aku lebih menyukai kata-kataku yang lahir dari rahim nurani
namun sialnya nuraniku selalu menangkap kegelisahan
carut marut dan perselisihan
kau tahu kenapa..??
karena yang ada di depanku adalah kegelisahan
karena kehidupanku adalah carut-marut dan perselisihan
 Putri..
kukatakan ini untukmu..
 MAKA JIKA KAU KEMBALI
tak ada lagi yang mesti kau herankan..
 Indonesia kita telah berubah
MEREKA TELAH PERGI "Putri"
( "dedikasi bwat putri dan nasip para buruh Indonesia")
oleh Farok Imperium Cordova pada 29 Oktober 2011 jam 8:03
mereka telah pergi bersama lebam
bersama luka yang haru membiru
tapi mereka tersenyum Putri, mereka tersenyum
hari ini tujuh tahun penantian mereka berakhir
mereka telah pergi, tak lagi menatap istana kita
tapi lebam menganga mestinya ada yang menanyakannya
lihatlah Putri..
mereka menangis menyukai kepergian ini
lihatlah mereka yang mengisak
setelah anggota DPR kita menawan rasa ceria mereka didasar kata

Putri..
sungguh tujuh tahun penantian mereka
seperti tujuh ribu tahun kesengasaraan yang menyekat
Indonesia kita jauh Putri..
lebih jauh setiap agresi yang dijadikan satu
Indonesia kita punah indra pendengarannya
hilang perasaannya..
mereka yang pergi adalah buktinya..

  "dedikasi bwat putri dan nasip para buruh Indonesia"














SATU JAM UNTUKMU "Putri"
oleh Farok Imperium Cordova pada 27 Oktober 2011 jam 19:56
aku mencari namamu disana
tapi belum..!!
aku menunggumu, tapi belum.!
tak ada memang yang harus kuungkapkan
hanya saja aku ingin melihat namamu disana
diantara sederet nama dalam obrolanku yang terbuka
tapi belum...!!

satu jam ini berlalu cepat,
hanya satu jam. tapi belum..!

sungguh malam ini menyedihkan
sebab hanya satu jam waktu yang kupunya.
sungguh malam ini menyedihkan
hanya bunyi keyboard yang bersenandung riang
tapi mataku bisu mencarimu dalam nanar...
    (warnet kala malam)
OLEH-OLEH ASAH BUAT "PUTRI" (sebuah perjalanan)
oleh Farok Imperium Cordova pada 26 Oktober 2011 jam 22:27
Putri.
denga air mata aku mencuci wajahku
tapi kabut membekukannnya secepat waktu
entah mengapa aku begitu merindukan kematian
aku merasa hanya kematianlah yang mampu menawarkan kedamaian abadi

Putri.
aku mengukir elegi dengan darah
namun oleh badai mengamuk menjadikannya basah
mungkinkah di bawah sana masih juga ada asah.??

Putri..
maafkan aku datang membawa asah
bukan bingkisan dari sebuah perjalanan

Putri,, apakah kau tahu..???
dari atas ini aku melihat
seribu juta jiwa rakyat kita  membodoh dalam slogan
sementara permainan demi permainan terasa mengasyikan
sungguh... negara kita kurasa mati dalam derita yang nyata
sebab nyawa-nyawa yang hilang hanya bisa menguap perlahan

Putri... maafkan aku membawa asah bukan hadiah
seperti apakah temanmu ini.!

oohh,,, negara kita yang jatuh ke jurang degradasi kejujuran
semoga bukan di tahun ini kita dipertemukan
percuma ada pesta pertemuan dari pertemanan kita
sementara seribu juta manusia mati disamping tenda-tenda







MALAM INI TAK ADA PUISI UNTUKMU "PUTRI'
oleh Farok Imperium Cordova pada 25 Oktober 2011 jam 8:56
Putrii..
pagi ini aku mencium bau edelwis dari embun
kau tahu. itu berarti malam ini aku hilang
malam ini aku oleh pagi diundang bernyanyi bersama pakis

Putri..
siang ini dengan elang aku terbang
menuju satu titik paling tinggi
mungkin aku akan kembali esok, atau esoknya lagi
dan bila itu terjadi maka maaf malam ini tak ada puisi untukmu


putri...
kuharap saat aku kembali kau masih disana
duduk tersenyum pada kursi persahabatn kita

tapi maaf..!
tak ada oleh-oleh yang kubawa
aku tak ingin memetik sesuatu disana
sebab aku ingin
bila kau dan aku punya satu waktu untuk kesana
kau bisa melihatnya indah menancap pada kuncup














JANGAN KEMBALI DULU "PUTRI"
oleh Farok Imperium Cordova pada 24 Oktober 2011 jam 22:41
Putri..
aku kehausan malam ini
tak ada air, semua yang lembab hilang tak menyisa..
putri..
aku melihat debu malam ini
debu yang terkapar dibawa melayang oleh bermacam kisah

dibangku taman aku merunduk seperti daun layu
penuh daki, penuh daki, penuh daki
aku ingin berkata ada air mata yang jatuh disana
tapi aku malu padamu.
aku ingin berkata ada luka yang tergores disana
tapi aku risih padamu
aku ingin berkata ada darah yang menetes disana
tapi aku harus bagaimana padamu..
 Putri,,,,
cobalah kembali, setelah negeri kita benar-benar telah bersih..!!
SELAMAT MALAM, SELAMAT TIDUR "PUTRI"
oleh Farok Imperium Cordova pada 23 Oktober 2011 jam 22:49
Putri...
selamat malam..
tidurlah bersama penat yang kau bawa
tidur dan genggam kehangatan yang kuhadirkan

tapi sebelum matamu menutup
cobalah kau ucap namaku
biar aku terbawa dalam mimpimu
akan kuajak kau bebas menyatu dengan alam
seperti yang kau mau

malam ini dalam mimpimu
kita akan mendaki gunung Kinabalu
berdiri memandang Kuala Lumpur yang jauh
atau memalingkan wajah kita lalu menatap lurus
kedaratan syurga negara kita...

tidurlah jika kau terbangun esok
aku akan menunggumu dimalamnya lagi
kita akan berpetualang kepuncak Kartez
tempat dimana satu-satunya daerah bersalju di negara kita















2 mata untuk hatimu
oleh Farok Imperium Cordova pada 23 Oktober 2011 jam 9:07
aku menatap..!!
apa yang kau rasa
sepi
sedih
dan semua

aku tahu..!
apa pun yang kau tahu tapi tak tahu
karena kau bimbang
sepi
sedih
dan semua

sebab dua mata ini
bukan untuk melengkapi alisku
tapi melingkupi hidupmu

karena dua mata ini untuk hatimu
maka bicaralah
dan apa pun yang kau ucap
dua mata ini untuk hatimu
sebab apa pun yang berlaku
karena dua mata ini melihat.













persembahan dari malam
oleh Farok Imperium Cordova pada 21 Oktober 2011 jam 21:24
karena hidup cuma sekali
aku biarkan malam ini angin menerpaku berkali-kali
karena hidup cuma sekali
akan kubuatkan puisi untukmu berkali-kali
karena hidup cuma sekali
kusebut namamu berkali-kali

kau tahu  malam ini aku melihat gelap
dan aku teringat pada wajah pertemanan kita yang samar
lalu bintang berkata"seperti aku yang jauh menatap bumi"

sungguh malam-malamku tersita
malam-malamku bukan malamku
malam-malamku adalah sunyi yang bermalam
sungguh aku terlalu berperasaan


PUTRI
oleh Farok Imperium Cordova pada 20 Oktober 2011 jam 19:48
aku hilang hening,
tak bisa berdiam, tak bisa sunyi
seperti air aku mengering
dari bayangmu aku tak mampu bersembunyi

Putri..
dalam diskusiku bersama syair
satu hal yang bisa kupahami
aku mulai resah bila tak menulis untukmu
mataku kerlap-kerlip jika malam muncul bersama samar
akalku sepi senyap mengheningkan diri dalam cipta yang gusar

putri...
bulan malam ini mangap
bulan malam ini gagap
bulan malam ini tiarap
bulan malam ini menuap
bulan malam ini
seperti hatiku saat ini.

















PUISI UNTUK DUA MALAM
oleh Farok Imperium Cordova pada 19 Oktober 2011 jam 19:38
putri,,
semalam hujan menghujam aku di perkemahan
angin menerkam, aku hilang gerak terjerat kengerian
sepasang tanganku keram diam diantara bising rerumputan
untuk meningatmu aku bahkan tak diberi kesempatan

Putri...
puisi kali ini datang terlambat lagi
kuharap tidak untuk kesekian kali
kemudian berkali-kali

putri...
carut- marut gelap menjadikanku lumpuh
tak ada daya, diriku terikat dilema
aku ditiduri rasa mengingatmu
semoga esok aku masih dalam teguh

bernyanyilah denganku PUTRi
oleh Farok Imperium Cordova pada 17 Oktober 2011 jam 23:59
kita adalah 2 burung yang sedang menepi bersama malam
kita adalah senja yang telah lenyap menyisakan penat
tapi hidup masih saja berjalan
bahkan semilir angin malam ini mengiyakannya
dengan cerita fajar yang sudah pasti muncul di pagi..

Putri,,,
malam ini aku ingin bernyanyi
tentang lagu hujan yang sedang menangisi hilangnya bulan
tentang kisah bintang yang redup dan kini terkenang

Putri..
adakah kini kau sedang berselimut dingin
ataukah kini kau sedang meratapi sepi malam dengan angin

Putri,,,
bernyanyilah bersamaku, bersama sepi yang memagut biibir kita
MAAF
oleh Farok Imperium Cordova pada 17 Oktober 2011 jam 6:32
aku terbangun dalam lembabnya pagi
bukan karena mentari
bukan karena siluet yang menari
bukan karena suara camar bernyanyi
tapi karena sesuatu yang belum kulakukan di malam tadi..

aku terbangun dan ada sesuatu yang mengusik hati
ada sesuatu menyesak dalam diri
ada sesuatu yang menduri
bukan karena buruknya mimpi
bukan karena rusuhnya jiwa yang sedang ditinggali
tapi karena janji.

tak ada alasan yang ingin kudendangkan untukmu disini
demi satu kesalahan yang terjadi
maafkan aku yang kiini sedang meratapi,,
SELAMAT PAGI
SATU LAGI PUISI MALAM INI
oleh Farok Imperium Cordova pada 16 Oktober 2011 jam 0:25
satu lagi puiisi di malam ini
tak banyak yang mampu kuutarakan
hanya beberapa sajak yang tak begitu mengagumkan
beberapa sajak yang luruh dari hati
berguguran tanpa henti..
 satu lagi puisi di malam ini
saat aku terbangun
saat hampir tak satu puisi terjadi
 satu lagi puisi di malam ini
rupanya Tuhan tahu apa yang mesti kukerjakan sebelum hening dalam lelap
sebelum mataku pejam menutup rapat..
 kau tahu, pekerjaan ini mulai tak hilang dari malamku
sungguh kau mengganggu malamku teman...!!
menggangguku untuk mengecup hawa dingin malam ini
mencoba merasakan apa yang kini kau rasakan.

SELAMAT MALAM salamku untuk malaikat malammu
PUISI UNTUK HARI INI
oleh Farok Imperium Cordova pada 14 Oktober 2011 jam 22:22
selalu dalam malam
aku menulisnya,, karena aku yakin pada malam kau menunggunya,,
saat bersimpuh pada kehangatan selimut,,
saat mendulang penat dalam masa yang monoton,
saat itulah kupajang puisiku,
biarkan jadi pigura pelepas lelahmu.

puisi untuk hari ini,
hanya beberapa kata yang aku gantung dilangit
karena malam ini terlalu banyak bintang berkelip
aku takut beberapa kalimat tak kau baca karena silau
karena kemilau yang pada akhirnya buat aku disini merisau..

puisi untuk hari ini cukup sampai disini...
selamat malam, selamat menikmati mimpi dilain alam.


HAy apa kabarmu..?
oleh Farok Imperium Cordova pada 14 Oktober 2011 jam 1:16
telah satu hari kita hening
yach..! satu hari..
aku dan rumput menghitungnya
bukan karna kita tak ingin bercakap kan..?
 kau masih membalas colekkanku.

aku telah berjanji untuk selalu bersyair untukmu
hari ini aku mengirimnya, mungkin malam bisa mengantarnya..
hari ini aku menuntunnya.
menuntun huruf jadi kalimat, kalimat bernada syair yang lepas dari hati.

mungkin tak sepanjang lepas pantai yang mengarak bersama asin laut
mungkin tak sebanyak pakis gunung yang bermain bersama kabut
hanya saja ini dari hati.
dari sebuah janji,pertemanan yang samar namun abadi tak terhalang maut..!


syair untuk PUTRI ALAM
oleh Farok Imperium Cordova pada 12 Oktober 2011 jam 17:17
Kessa...
mari mencium manyar bersama,
di hulu sungai kapuas...
mengalun bersama nada-nada yang tak pernah sumbang
dinyanyikan oleh alam, didendangkan bersama cinta.

meski asap terus mengepul penuhi langit merah saga
menghitamkan merah sore kalimantan.
mengabutkan jarak pandang,,
tapi aku akan selalu mencoba berada didekatmu.
meski nyanyian para datuk suku dayak menggumuruh nan riuh
mengaburkan suara kau dan aku,,,

Kessa,,,
adakah yang tak pernah kau lihat,
adakah yang tak pernah kau sapa
adakah yang tak pernah kau jamah.
biarkan aku menjemputmu kepadanya..

adakah..????


Tidak ada komentar:

filter: alpha(opacity=100); -moz-opacity: 1.0; opacity: 0.6; -khtml-opacity: 0.0; - See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-background-blog-sendiri.html#sthash.1OO2GH7H.dpuf