Sabtu, 23 Februari 2013

GANYANG POLISI ANARKI

ganyang polisi anarki

oleh Farok Imperium Cordova pada 8 Februari 2013 pukul 13:22 ·
lagi, pak polisi lebamkan mulut kami
hitamkan darah kami kala kering depan kursi abraham samad.
lagi,, polisi tawan kami
setelah patah gigi kami diadu dengan sepatu

apakah kejahatan yang kami minta??
ataukah keterpurukan yang kami suarakan..?

di depan mata dunia, polisi hina perjuangan kami dengan anarki,
padahal keluarganya di rumah sorak-sorai ketika minyak tanah tak kami naikan
dengan nyawa dan darah kami sebagai taruhan..

apakah yang termaktub dalam gerilya kita adalah derita??
TIDAK..!
lalu cinta yang terbaca lewat 3 nyawa disalemba tahun 90-an tak cukup menjadi pembuktian.

KAMI MAHASISWA. adalah suara rakyat yang sejati.!
dan kalian POLISI yang meninju kami di depan gedung KPK kamis tadi adalah tirani yang membanci
di selangkangan oknum berdeasi.
sampai kapan pun
keadilan akan kami jadikan cinta yang mencandui otak revolusi rakyat indonesia
lalu tunggulah saat.. dimana anarkisme kalian
akan terkubur bersama ketangguhan suara kami untuk menantang ketidak adilan pada rakyat.

Minggu, 03 Februari 2013

ESINYI *tradisi buang BAYI'desa Seith/Ambon/maluku*


oleh Farok Imperium Cordova pada 16 Desember 2012 pukul 14:39 ·
Jumat jam 3:45 wit Tanggal 14 desember 2012, terbangun dari tidur karena tangisan bayi, saya langsung beranjak dari tempat tidur menuju ruang depan rumah keluarga bapak Hasyim Talla, seorang pegawai negeri sipil merangkap mahasiswa program ekstention universitas negeri di maluku yang dengan hati suci menerima saya untuk tinggal selama beberapa bulan Kuliah Kerja Nyata (KKN.) di desa Seith kecamatan Leihitu, kabupaten Maluku tengah, Provinsi maluku.
Malam itu di pintu rumah sudah ada semua anggota keluarga kecuali saya yang terlambat mengetahui keberadaan bayi kecil mungil di depan pintu rumah. Sempat di buat heran saya pun berusaha berdiri lebih dekat melihat wajah lugu itu bertingkah dalam malam dan dalam gigil.
'Aku dapat Anak' kata Pak Acim (pagilan akrab pak Hasyim) sambil menggendong bayi yang ditinggalkan depan pintu rumah kami malam itu, ditempat disamping bayi itu tergelatak terdapat gumpalan kain, beberapa jenis makanan, dan buah-buahan yang belakangan baru saya ketahui diletakan secara tidak sengaja. Ternyata dalam tradisi dan kepercayaan masyarakat adat negeri Seith ada yang disebut dengan istilah. ''ESINYI'' adalah tradisi buang bayi yang pada kesempatan itu secara kebetulan dilakukan sebagai syarat atas permintaan salah seorang keluarga untuk membawanya main kerumah. pada saat si bayi belum juga berumur 40 hari. ''Beberapa hari setelah AL (nama si bayi) lahir, Fika menggendongnya hingga keluar rumah disaksikan 2 nenek dan ibunya AL, sempat ibunya berkata agar nanti setelah besar (setelah si bayi berumur lebih dari satu bulan sepuluh hari) baru dibawah kerumah oleh Fika 'anak bungsu pak Acim'. setelah 5 bulan berjalan AL selalu demam dan panas tinggi yang berulang kembali setelah iya sembuh sampai minggu lalu ibunya AL teringat perkataan 5 bulan lebih yang lalu saat ibunya AL berkata mengijinkan AL dibawah kerumah kami oleh Fika setelah ia besar. Begitulah penuturan( ibu Sifa/istri pak Acim, seorang ibu rumah tangga biasa dengan keuletan dan rasa kasih sayang yang luar biasa).

Perkataan ibunya AL ini dianggap sebagai PAMALI oleh masyarakat desa Seith dan untuk menghapuskan pamali tersebut dilakukanlah tradisi 'ESINYI' atau 'Buang Bayi'. Seperti yang telah saya saksikan pada malam jumat tanggal 14 desember lalu, sebuah tradisi langka sebab jarang terjadi dan tidak dapat diprediksi kapan bisa terjadi. 3 hari setelah AL di rumah keluarga Pak Acim tempat dimana iya dibuang sebagai syarat tolak pamali yaitu saat dimana saya mempost tulisan ini Bayi AL dalam keadaan sehat, panas yang sebelumnya diderita AL sebelum dibuang pun telah sembuh satu malam setelah iya dibuang.. Semoga BAYI AL YANG MUNGIL TIDAK LAGI SAKIT. AMIIINNNN.
filter: alpha(opacity=100); -moz-opacity: 1.0; opacity: 0.6; -khtml-opacity: 0.0; - See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-background-blog-sendiri.html#sthash.1OO2GH7H.dpuf