Sabtu, 18 Januari 2014

%. Tapi Tuhan telah menjadi dua.%

Sudah aku tergerus di keningmu
Melebur dalam mata lalu lenyap jadi satu diperasaanmu
Di ubunmu, ada bau nafasku yang mengartefak
Ketika kau nikmati asmara yang melengahkanmu
Tapi Tuhan telah menjadi dua pada malam dimana kau dan aku menatap kota kita yang jauh
Sementara pagi terus menggerayangi langit dengan caranya
Aku dan kau bergerilya dengan tanya yang mempragmitasi aku dan kau menjadi aku atau kau.
Sementara itu Tuhan semakin jelas menjadi dua
Kita masih terus membeli cinta dengan kesepakatan demi kesepakatan
Ah.. kenapa tidak Tuhan saja yang berkonfrontasi menjadi satu
Atau haruskah cinta kita menjadi yang terlaknat dimata hati?
Tapi Tuhan yang masih jelas telah menjadi dua
Menugaskan kau berjiarah kepada lupa.
Dan aku sedang berstigma dengan tapa.

Menunggu dosa menjadi pahala atau Tuhan melebur jadi satu.

%. Mencintai gadisMu, Isa.%

Barang kali kau tak mengira
Apa yang aku gores di bangku taman dengan darahmu.
Disana, ada cinta..!
Cinta yang tertulis sekejap kemudian luruh menuju selokan kota.
Tapi disana pun ada cinta.
Sungguh tiada kata sepenuh atau seluruh pada anakMu itu.
Tapi sepertimu, biarlah darah menjadi yang bertutur di perasaan.
Mencintai gadisMu Isa..
Biar angin tak menjadi yang paling dingin
Atau dingin tak menjadi yang paling gigil
Bahkan ruang dan waktu tak bertahta di dunia

Hanya mencintai gadisMu Isa..
Bahkan untuk berkatekisas masih akan aku terima


filter: alpha(opacity=100); -moz-opacity: 1.0; opacity: 0.6; -khtml-opacity: 0.0; - See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-background-blog-sendiri.html#sthash.1OO2GH7H.dpuf