Senin, 08 September 2014

MAPALA KEWANG UKIM OPEN RECRUITMENT

Tetap konsisten dengan masalah alam, Mapala Kewang Universitas Kristen Maluku berencana menambah anggotanya dengan mengadakan pembukaan Pendidikan dan Pelatihan Dasar IX ( PPD). Bagi mahasiswa Universtas Kristen Maluku yang tertarik dengan kegiatan alam bebas dan menyukai tantangan seperti Penelusuran Goa ( Caving ), panjat tebing ( Rock climbing ), jelajah gunung hutan ( Mountainering ) dapat mendaftarkan diri dengan mengambil formulir di sekretariat Mapala Kewang Ukim samping kantor Fakultas Teknik, pendaftaran dibuka dari tanggal 8 september hingga 27 September 2014.
Bukan saja  menjadikan anggotanya sebagai individu yang sadar akan alam dan isinya. Mapala kewang ukim menerima anggotanya sebagai keluarga tanpa terikat oleh batasan formalitas organisasi semata "kita menerima anggota sebagai keluarga, layaknya adik dan kakak mari kita saling mengisi dan berbuat demi perbaikakan alam. saya mengharapkan agar teman-teman mahasiswa Ukim dapat mengambil kesempatan ini sebagai langkah awal perubahan diri unuk menjadi pribadi yang sadar akan pentingnya menjaga alam dan isinya dalam suasana persaudaraan" ujar Ketua Mapala Kewang Ukim. Ricky Kwalomine dalam kesempatannya saat ditemui disekertariat. Pendidikan dan Pelatihan Dasar dilakukan dalam 3 tahap, calon anggota yang telah memenuhi persyaratan administrasi akan mengikuti tahap tes awal yakni tes fisik, tes pengetahuan umum dan wawancara. Tahap ke 2 calon anggota diwajibkan mengikuti materi kelas yang dari 3 hingga tanggal 6 oktober kemudian dilanjutkan dengan tahap ketiga yaitu aplikasi lapangan. peserta akan melakukan pendakian dan mengaplikasikan materi kepecintaalaman selama 4 hari. pendidikan lapangan berlangsung dari tanggal 20 sampai 25 oktober. bagi pendaftar bisa menghubungi  085243250955 nomor kontak Yossi, ketua panitia pendidikan dan pelatihan dasar IX Mapala Kewang Ukim.

Senin, 01 September 2014

Banjir Puisi Tenggelamkan Senja di Unpatti

Bagi mereka kampus bukanlah tentang datang, kuliah dan pulang, bagi mereka kampus bukanlah tentang menulis, membaca dan mengerjakan tugas kuliah. mereka berfikir lebih dari itu, begitulah yang diperlihatkan beberapa mahasiswa Universitas Pattimura bersama komunitas Merah Saga, saat suara-suara mereka bersatu bersama emosi dalam sajak-sajak yang mereka bawakan. mereka seolah ingin menyampaikan kepada teman-temannya untuk memandang kampus sebagai tempat kuliah dan berkarya. seperti teruntai lewat sajak revolusi yang dibacakan Khalid Bin Walid Pelu (anggota merah saga). kampus seharusnya dihidupkan dengan kreatifitas-kreatifitas para mahasiswanya. Dari kreatifitas itu diharapkan beberapa inisiatif dari permasalahan masyarakat atau setidaknya suara-suara masyarakat yang tak bisa menyuarakannya disuarakan dan bisa jadi dapat dipecahkan. adanya kelompok-kelompok mahasiswa yang memanfaatkan pojok-pojok kampus sebagai tempat berdiskusi perlu dibudayakan dari situlah pemikiran-pemikiran kritis serta pola pikir insan cendekia terasah. seperti senja 28 Agustus 2014 kemarin. para mahasiswa Unpatti yang tak mau terbawa oleh pola pikir bahwa kuliah hanya datng kuliah dan pulang memeriahkan kampus Universitas Pattimura dengan pembacaan puisi-puisi revolusi, puisi sosial dan diperindah dengan puisi-puisi cinta serta pengabdian terhadap bangsa. senja itu, ketika sebagian mahasiswa ingin cepat mengakhiri kuliah dan pulang, suasana senja itu menjadi hening oleh Monolog Pidato karya Putu Fajar Arcana yang dibawakan dengan lihai oleh Irsal Rabidin monolog yang mengisahkan masa kelam Indonesia  ketika ribuan rakyatnya gugur karena dipaksa mengaku sebagai PKI. setelah itu berturut-turut   Achmad Munir Wael, Kamal A.K. Abdul Muit Pelu, Ahmad Alwan, Chalid Bin Walid Pelu mengajak para mahasiswa yang berkumpul dipelataran auditorium kampus Unpatti Poka larut dalam kondisi sosial masyarakat negerinya lewat puisi-puisi penyair Rendra, Zawawi Imron dan Sutardji Calzoem Bachri.disela-sela puisi penuh emosi ada sajak-sajak tentang cinta, dan pengorbanan kepada negeri oleh Tirta Triana, Farid Latif, M. Yusuf Sangadji , Wulandari Kaliky , Yanto Ode, Andi K. Sanusi. Kemudian senja yang terlanjur banjir kata-kata itu ditenggelamkan oleh Sajak Sebatang Lisong oleh Fahmi Ramli Holle. maka tenggelamlah senja 28 Agustus 2014 itu dengan iringan puisi-puisi sarat makna dari mulut pemuda-pemuda terbaik negeri hingga diterkam malam.



.
filter: alpha(opacity=100); -moz-opacity: 1.0; opacity: 0.6; -khtml-opacity: 0.0; - See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-background-blog-sendiri.html#sthash.1OO2GH7H.dpuf