Selasa, 26 Agustus 2014

Merah Saga Open Recruitment

Sebagaimana lazimnya sebuah organisasi akan terus eksis tergantung pada proses kaderisasi. beberapa organisasi atau perkumpulan mengadakan pembukaan bagi kader-kader baru setiap semester  atau satu kali dalam setahun demi keberlangsungan organisasinya. begitu pula dengan komunitas Merah Saga, komunitas yang 3 tahun belakangan ini mewarnai dunia teater dan kesusatraan di Maluku dengan pementasan teater, program Merah Saga Road school  dan lomba baca puisi tingkat SMP se pulau Ambon akan membuka peluang bagi pemuda Maluku baik itu Mahasiswa mau pun pelajar untuk berkarya dalam dunia kesenian dan kesusastraan. Vietha Wakano selaku ketua Merah Saga dalam wawancaranya dengan admin ketika selesai mengadakan pembacaan puisi bersama anggota Merah Saga mengatakan "dengan pendekatan kekeluargan, Merah Saga mencoba menarik simpatik bagi setiap orang yang ingin bergabung, membangkitkan dunia teater maluku yang terkesan tak punya tempat dibandingkan provinsi-provinsi lain di Indonesia". Brosur dan selebaran Open Recruitment telah disebarkan, bagi para calon pendaftar dapat menghubungi nomor kontak yang terlampir pada brosur untuk mengambil formulir pendaftaran, rencananya pendaftaran akan ditutup pada 12 september mendatang sementara acara pembukaan dan pemberian matari akan berlangsung dari tanggal 15 september hingga selesai. kali ini Achmad Munir Wael ketua Panitia Merah Saga Open Recruitment beserta Tirta Triana sebagai Sekrertaris Panitia berjanji menyelenggarakan pembukaan anggota baru dengan metode yang tidak biasanya. "acara peengkaderan kali ini akan dikemas dengan menarik sehingga diharapkan dapat menghasilkan kader yang kreatif" ucap ketua dan sekretaris dengan serempak memamerkan kekompakannya.

Minggu, 24 Agustus 2014

"KOPI" WAKAL Simbol Kemandirian Dunia Teater Maluku

Dunia teater Maluku ditiga tahun belakangan ini tumbuh bagai jamur dimusim hujan, belum ada referensi tertulis tentang bagaimana kemunculan hingga menjadi begitu banyak masyarakat menyukai pementasan teater yang dianggap berat untuk ditonton oleh beberapa orang. yang pasti. kini dunia teater Maluku mulai membenahi diri dan berani unjuk gigi. dari berbagai sisi kita masih melihat begitu banyak kekurangan pada pementasan-pementasan teater di Maluku, mulai dari sarana yang tidak memadai, beberapa perlengkapan seperti ligthing, artistik yang masih kurang jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain memang masih di hadapi oleh komunitas dan sanggar-sanggar teater di Maluku. meski begitu, semangat dan kerja keras serta tekad untuk menciptakan karya terbaik dalam sebuah pementasan selalu ditunjukan oleh para penggiat teater Maluku. adalah Komunitas Pecinta Seni ( KOPI ) Wakal salah satunya. komunitas seni yang banyak berkonsentrasi pada dunia teater ini terbilang punya nama dalam pergaulan kelompok teater Maluku khusunya kota Ambon, komunitas yang digawangi oleh Almin Patta ( 21), Saefudien Nur Bastian S.Sos ( 25) dan Rieska Bastian Nawawi ( 22 ) ini mulai mendapat tempat pada berbagai pementasan bahkan mereka pun menjadi penyelenggara dalam beberapa pementasan. 
berdiri di awal tahun 2013 kopi Wakal mulai memeriahkan dunia teater Maluku. pelantikan komunitas ini di meriahkan dengan apik oleh pementasan teater dan pembacaan puisi oleh sastrawan maluku. meski harus terseok-seok dengan permasalahan dana dan propoerti yang minim, KOPI Wakal tetap konsisten mengadakan pementasan teater bagi masyarakat, jika hal ini terus berlangsung agaknya komunitas ini patut diberikan predikat sebagai simbol kemandirian Dunia Teater Maluku.

Bendera Setengah Tiang Di Langit Unpatti

 search googlePak Rengur begitulah beliau biasa disapa, kharisma beliau selalu memancar dimana saja beliau berada, dosen yang lekat dengan tatapan matanya yang tajam itu tutup usia pada jumat, 22 agustus kemarin. bagi beberapa mahasiswa Program studi Bahasa dan Sastra Indonesia, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan jumat kemarin adalah jumat pertama mahasiswa program studi bahasa dan sastra Indonesia Universitas Pattimura tanpa Drs Abdul Latif Rengur M.Pd. beliau merupakan dosen tertua program studi bahasa dengan banyak pengalaman, dosen yang lazim membawakan Bluss untuk Bonie milik penyair Rendra itu berpulang dalam usia 60 tahun lebih setelah mengabdi 30 tahun lebih di Universitas Pattimura. selain terkenal berwibawa dosen yang satu ini sangat disiplin dalam setiap pertemuan, bagi para mahasiswanya beliau adalah dosen yang tidak bisa menarik kata-kata yang telah ia ucapkan. meski begitu, bagi mahasiswa program studi ada banyak alasan untuk mengenang beliau pada beberapa kesempatan pertemuan. memang beberapa hari sebelum kepergiannya banyak mahasiswa yang hendak berurusan perkuliah dengan beliau menerima info tentang kondisi beliau yang kurang baik, kondisi beliau yang kurang baik tersebut telah berlangsung dalam 1 tahun belakangan. hal ini dapat dimaklumi oleh karena usia beliau yang terbilang sudah tidak muda lagi. Pada akhirnya semua yang hidup akan mati begitulah hukum alam membuat siklus kehidupan berputar. kali ini hukum tersebut diterima oleh Almarhum Dosen Mahasiswa bahasa Unpatti mungkin besok ada lagi dosen-dosen yang lain tapi segala kenangan dan kebaikan manusia akan abadi hingga selama-lamanya. semoga setiap doa yang terlahir dari kebaikan beliau menjadi teman sebaik-baik teman pada perjalanan beliau menemui Tuhan yang beliau Imani. selamat jalan Drs. A. L. Rengur Mp.d. mari meneruskan perjuangan beliau.


Kamis, 21 Agustus 2014

Wakili Provinsi Maluku, Ketua MERAH SAGA Berkantor di Palangkaraya

Vietha, ditengah
Vietha, ditengah.
Mengikuti jejak tiga anggotanya yang memastikan diri mewakili Provinsi Maluku diajang Pekan Seni Mahasiswa Nasional ke dua belas ( PEKSIMINAS XII ) di Palangkaraya Kalimantan Tengah, ketua Merah Saga periode 2013-2014 Vietha Wakanno akan berkantor sebentar di Palangkaraya hingga pekan seni berakhir. Jika ketiga anggotanya mengikuti Lomba Puisi dan Monolog Vietha mengambil bidang lomba yang berbeda yaitu Vokal Grup, memang Vietha dikalangan teman-temannya dikenal bersuara indah "maklumlah darah Maluku mengalir asli di tubuhnya "  timpal Eron Habibu ( AnggotaMerah Saga )  ketika diwawancarai pada rapat pembukaan anggota baru senin kemarin. Vietha Wakanno punya kriteria yang sempurna bila diikutsertakan, lanjutnya sambil sesekali menatap teman-teman seolah mencari pembenaran. Vietha dikalangan anggota merah saga selalu dipercaya untuk menyusun naskah musikalisasi bahkan ajang lomba musikalisasi puisi yang diikuti 12 Universitas negeri Indonesia di Makasar  oktober 2013 kawan-kawannya meraih juara 2 berkat naskah yang dia gubah. beberapa kesempatan pementasan musikalisasi puisi oleh Merah Saga Vietha menjadi bintangnya. putri Maluku yang satu ini memang berbakat dalam bidang tarik suara. siapa dulu, ketua kami.! kata Eron Habibu menutup wawancara singkat. (frk/115)


Hijabers Tulehu Teaterkan Air Mata Muslimah Palestina di Street Art 3

Adelia, kostum merah putih. berbaring, Mala. disela payung, Hana.kami punya pandangan sendiri.! barangkali begitulah yang ingin mereka katakan saat mata mereka menatap penonton yang membanjiri depan Tulehu Plaza. Bahkan cuaca malam itu ikut larut dalam dengung kesedihan yang mengalun lirih menemani adegan demi adegan teater berjudul Perempuan Palestina Dalam Dengung yang dibawakan penuh emosi oleh Mala, Tatu, Hana, Adelia, Nona, Mei, Muthia,  dan Yati semuanya siswa Madratsah Aliyah Negeri 2 Ambon. beberapa pasang mata tampak berkaca-kaca seolah mereka ikut mengarungi kesedihan perempuan Palestina yang tengah dirundung kepedihan Panjang oleh karena serangan membabi-buta tentara Israel. teater kemudian menjadi meriah ketika di tengah adegan masuk pemeran wanita gemayu yang diperankan Yanto Ode ( komunitas Merah Saga ) setelah itu adegan kembali menjadi lirih setelah Yanto keluar. adegan demi adegan teater yag dibawakan oleh anak-anak Hijabers adalah suara bernada air mata, mereka seakan tak ingin larut dalam kemeriahan pesta kemerdekaan disaat bangsa Palestina terpuruk sebab ingin benar-benar merdeka. bagi mereka bangsa Palestina berhak mendapatkan sedikit doa dan wajah sedih masyarakat Indonesia dihari kemerdekaannya oleh karena mereka tahu bahwa kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari dukungan bangsa Palestina. setidaknya begitulah yang tertera dalam buku “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar  Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan Lc. Buku ini diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI), M. Natsir (mantan Perdana Menteri RI ), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan) , dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution. M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.  Pementasan teater yang diperankan oleh komunitas Hijabers Tulehu ditutup dengan pembacaan puisi Kepada Janji Dan Rasa Terimakasih serta ratusan tepukan tangan penonton yang memadati acara Street art 3 yang diselenggarakan oleh Haturessy Creatif Kingdom besutan Akbar dan akbir Marasabessy bersama kawan-kawan pemuda negeri Tulehu.


puisi Cordova ( kepada janji dan rasa terima kasih)






Dan oleh sebab itu biarkanlah bangsa lain terpuruk saja

Tapi atas nama rasa terima kasih
Seharusnya segala yang ternukil dan jadi merisaukan hati
Semua bisa Berubah sedemikian niat serta kasih
Inilah berita dari tanah dimana orang-orangnya memiskinkan diri demi bangsamu Indonesia
Mereka dengan bangganya mengucap kata merdeka untukmu dipengasingan musuh
Para wanitanya menjahit daging anaknya untuk menempel dikulit sembari mengucapkan selamat merdeka padamu
Gadis-gadisnya menyulam bunga-bunga air mata dan resah risau calon janda
Lalu kemudian mengucap selamat padamu
Bayi-bayi perempuan yang siap mati muda dengan nakalnya memahat bokong-bokong gurun
Dan terukirlah kata merdeka untukmu
Inilah salam para wanita-wanita yang berhijab dengan air mata dan bubuk mesiu
Mereka berkata untukmu merdeka.

Trisula MERAH SAGA Siap Ramaikan PEKSIMINAS XII di Palangkaraya

Setelah melewati jalur seleksi yang cukup ketat. Akhirnya, tiga anggota Comunitas Teater Merah Saga kota Ambon, Wulandari Kaliky (lomba baca Puisi), Irsal Rabidin (lomba Monolog) dan Yanto Ode (Lomba baca puisi), berhasil memastikan diri mewakili Provinsi Maluku dalam ajang dua tahunan "Pekan Seni Mahasiswa Nasional ( PEKSIMINAS XII) di Palangkaraya". Pesta seni bergengsi yang diselenggarakan dua tahun sekali ini merupakan ajang yang paling ditunggu-tunggu bagi para mahasiswa yang bergelut di dunia seni dan kesusastraan, meski sempat terjadi hal yang tidak menyenangkan oleh karena protes dari salah satu peserta pada akhirnya proses seleksi yang dilakukan tetap berjalan hingga akhir. ditemui pada sela-sela latihan bersama dengan teman-teman komunitas Merah Saga lainnya, ke-tiga peserta tersebut nampak sangat bersemangat. "rasanya ingin segera terbang ke Palangkaraya untuk langsung mengikuti lomba. kami sudah tidak sabar lagi tapi mau bagaimana, lombanya masih tiga minggu lagi". Tutur Wulan dan Yanto dengan senyum malu-malu. Disaat yang sama Ical ( Irsal Rabidin ) masih agak was-was dengan persiapannya sebagai peserta Monolog, maklumlah. Ical yang mengikuti lomba Monolog terancam berangkat tanpa Tim yang sejak awal membantunya pada lomba seleksi yag diselenggarakan di kampus Universitas Pattimura. " tanpa Tim saya merasa kewalahan pada lomba di Palangkaraya nanti, disaat peserta latihan dengan baik saya masih harus mengurus properti kemudian berkonsentrasi pada naskah meski begitu saya akan berusaha sekuat tenaga untuk mengharumkan nama Provinsi Maluku dan Universitas Pattimura. Itu adalah harga mati bagi saya". begitulah penuturan Ical dengan wajah serius. PEKSIMINAS Palangkaraya bukan saja dinanti-nanti oleh mereka berTiga, kawan-kawan mereka di Komunitas Merah Saga tak kurang deg-degan juga menunggu mereka bertiga beraksi dan membawa sekarung cerita serta pengalaman yang akan dibagi. kata mereka yang seringkali mengganggu dengan jenakanya disesi wawancara.(frk/ 21 februari 2014)


filter: alpha(opacity=100); -moz-opacity: 1.0; opacity: 0.6; -khtml-opacity: 0.0; - See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-background-blog-sendiri.html#sthash.1OO2GH7H.dpuf