Panggung
hening, gelap tanpa cahaya sedikit pun. Tiba-tiba dari dua sisi berlawanan (arah kiri dan kanan panggung) berteriak dua
orang pemuda sambil membunyikan pentongan gardu.
“kumpul,,
kumpulll,, kumpuullll,, semua masyarakat kumpul..”
Lampu
panggung menyorot di kiri kanan tepat
dimana dua pemuda berdiri dan berteriak.
Dua
pemuda tersebut kemudian berlari, di belakangnya berturut-turut para pemuda dan
pemudi berlari mengekori. Mereka berhenti dan membuat barisan di pimpin oleh dua pemuda yang berteriak di
awal tadi…
Pemuda 1 : berteriak sambil
menggerakan kepala kekiri dan kanan “siaaaaaaaapppPPppPPP
Grak ..!! wwoooeee siap,,,” bentak pemuda(1) yang masih melihat
gerakan tambahan pada barisan yang dipimpinnya.
Pemuda 2 : berjalan mengitari barisan seperti pengawas,,
Dari arah pintu, seseorang menggunakan jubah.
Menunjukan bahwa dialah raja di dalam drama ini.. berjalan dengan raut wajah
cemas.. di belakangnya Nampak dua wanita cantik mengibaskan kipas kearah sang
raja!!
Barisan hening, dua pemuda mendekati Raja
dengan posisi selayaknya ajudan berdiri.
RAJA : berjalan menuju depan barisan sambil
memandang cemas para warganya yang sedang dikumpulkan dalam satu barisan.
Setelah beberapa menit hening, dengan satu helaan nafas panjang raja bicara.. HHHmmmm,,,
saya tidak habis pikir, kenapa panen
kali ini hasil kebun kita berkurang..
Belum selesai bicara seorang pemuda dari dalam
barisan menyela dengan mengangkat tangannya… tapi sebelum pemuda itu bicara
Raja telah menyelanya.!! Hhheeeeeyyyyy,,,, saya belum selesai bicara,,
pengawal..!
Tatap mata raja tajam memelototi dua pengawalnya
sambil tangannya menunjuk kea rah pemuda yang hendak bicara tadi…
2 PEngawal : baik
Paduka,,, setelah tangannya dirapatkan seperti orang
memuja dan membungkuk. Kedua penjaga itu pun menuju barisan dan menarik paksa
pemuda yang menyela sang raja.
Raja : mari sini…
(tookkk) sang raja dengan geramnya menjitak kepala shi pemuda tadi, disertai
tawa riuh muda-mudi dalam barisan.. “kembali sana” ucap sang raja..!!!
Shi pemuda tersebut kembali namun teman-temanya
masih terbahak-bahak menertawainya..
Melihat itu raja berteriak kembali..
Raja : Diaaaammmmm….. mendengar bentakan tersebut semua orang
dalam barisan diam,, hanya satu orang gadis yang terus tertawa lepas tak
henti-hentinya…
Melihat itu raja kembali berteriak.
Raja : ddiiiiaaaaammmm…
perempuan tersebut tersadar lalu diam
menundukan wajahnya yang merah menahan maluuu,,, namun teman-temannya yang tak
bisa menahan tawa akhirnya tertawa juga.. suasana kembali riuh dalam tawa……….
Radja yang geram tak bisa menahan diri akhirnya melepaskan sandal jepit yang ia
kenakan dan berlari memukulkan sendalnya kepada orang-orang dalam barisan,
diikuti dua pengawalnya…
PEngawal
: kembali berjalan menenangkan barisan,, sementara Raja angkat bicara.
Raja
: sampai dimana saya tadi ya..???
Pemuda dalam barisan : sampai di hasil kebun yang berkurang
Paduka.! Seorang pemuda mencoba
menjawab, namun setelah menjawab, ternyata Raja masih saja marah..
Raja : memandang geram pada orang yang bicara tadi.. ‘siapa yang suruh kamu bicara, saya sudah
tahu kalau kita tadi sampai di,,, sampai dii,,, sampai dimana tadi..???
Barisan : dihasil
panen paduka.
Raja : oh iya,,, kenapa
hasil panen kita tahun ini berkurang yang masuk ke kas kurang dari 200 juta,,, padahal tahun kemarin lebih dari 2 milyar..
ada yang bisa jawab,,,?
sambil berucap Raja memantau jikalau ada seseorang yang
mengacungkan tangannya,, tiba-tiba seseorang mengacungkan tangan di
tengah-tengah barisan.
Raja : ya kamu.. sambil menunjuk ke
arah barisan..
Barisan : ini
berkenaan dengan masalah persaingan paduka.. orang dari luar hanya lebih suka
membeli hasil desa Malangsial tetangga kita,, sedangkan punya kita hanya
sedikit yang mau membeli, itu pun setelah hasil dari desa sebelah habis di
pasaran..
Raja : kenapa bisa begitu..??
Mendengar itu seseorang di barisan depan
mengacungkan tangan..
Raja : a,, coba kau…
Barisan : hasil
panen mereka bagus dan segar-segar Paduka, hal ini dikarenakan sistim Irigasi
mereka yang sangat baik Pak..!!
Belum selesai bicara Raja menyelanya..
Raja : stop-stop-stop…
eecchh bicara kau macam sarjana pula..
apa pula itu irigasi..???
Barisan : saya
tidak tahu paduka..
Raja : berkata dengan wajah heran, lach,, mengapa kau tidak tahu..
Barisan : saya
Cuma menyampaikan apa yang disampaikan
saudara saya, yang kini dipenjara oleh tentara paduka..
Raja : benar apa yang
dia katakan..?? bertanya raja kepada
pengawalnya.
Pengawal kiri: benar paduka,
Raja : kenapa
dia ditangkap.? Raja bertanya kepada
pemuda dhi barisan didepan.
Barisan : mereka
menangkapnya karena berusaha mengajarkan faham yang menyimpang dari adat kita
paduka.. padahal dia bermaksud memperbaiki keadaan kita yang punya masalah
dalah perkebunan.
Raja : mengernyit sambil berjalan bolak balik satu dua langkah
kemudian berkata. Bawa saudara pemuda ini kehadapan saya
Lampu tiba-tiba padam disertai deru gendering seperti orang
mau perang berbunyi menyahut-nyahut…
Lampu panggung fade on.. panggung yang tersisa hanya
Raja dan dua dayang cantiknya. Sementara barisan yang berkumpul juga dua ajudan
sang raja lenyap.. dalam keheningan. dari pintu masuk panggung bergerak dua
arakan. Yang pertama membawa seorang tahanan yang duduk dikursi pesakitannya,
dan yang kedua arakan pembawa meja interogasi. Para pembawa arakan yang
diperankan oleh muda-mudi yang semulla berperan sebagai orang-orang dalam
barisan mengiringi arakan dengan beradegan layaknya membawa sesembahan kedepan
altar dewa.. tahanan dan meja interogasi
diletakan namun pengaraknya masih saja berjeingkrak-jingkrak menggerakan
tangannya mencoba menakut-nakuti tahanan,,,, dan tiba-tiba..!!
Tahanan : diam…..
berterak sambil memukul meja
interigaso dengan kerasnya, hingga kampu kecil di atas meja berguncang dengan
hebatnya,,, arakan sontak diam, tahanan pun turut diam,,,
Raja : coba jelaskan faham baru yang kau anut itu…
Tahanan : paham..!!
paham apa..??? saya hanya membawa perubahan.. dengan nada bicara yang dongkol menahan
amarah..
Raja : apa yang ingin
kau ubah../??
Tahanan : gaya
hidup kita yang berpijak pada cara lama, yang kini sudah efektif lagi untuk
digunakan…
Raja : kau ingin
merubah budaya leluhur kita,,,??? Kau rupanya bosan hidup..
Tahanan : apakah
akhir-akhir ini paduka merasa ada yang salah dengan hasil panen kita..??
Arakan : riuh
reibut mengiyakan..!!
Tahanan : apakah akhir-aKhir ini, paduka merasa uang
yang masuk ke kas kerajaan sangat kecil..???
Raja : riuh rebut mengiyakan,,,
Raja : betul.. lantas
apakah kau punya pemecahannya..??
Tahanan : buka
saya paduka.. tapi masyarakat di negri ini mampu memecahkannya..
Raja :
caranya..???
Tahanan : hasil
panen kita dibandingkan dengan desa lain adalah yang paling rendah
kualitasnya.. hal ini dikarenakan minimnya pasokan air ke kebun kita,, kita
hanya menyiram tanaman kita seminggu 2 kali karena untuk mendapatkan air kita
harus mengambilnya di daerah yang jauh..
Raja : eecchhh
singkat-singkat saja bicara kau itu,, waktu kita di panggung ini sedikit kau
tahu…???
Tahanan : irigasi
paduka,,! Irigasi membuat panen kita akan lebih berkualitas, kita tidak perlu
menimba air dari tempat yang jauh,, biarkan air itu sendiri yang datang ke
kebun kita,, kita juga harus merubah cara hidup kita yang menyandarkan diri
pada hasil kebun,, kita harus pula mengefektifkan sumber daya alam yang kita
punya… misalnya pertambakkan… jika bisa berhasil membuat irigasi, sebagian
masyarakat kita, kita arahkan untuk bertambak..
Semua hening,, Raja terdiam.. arakkan
berubah mmiknya seperti menahan sesuatu yang menyesak… tiba-tiba Raja…
Raja : pengawal,,, keadaan
lebih hening lagi,,, menanti apa yang diucapkan paduka.. kita akan mulai membuat irihati,,
Pengawal : irigasi
paduka…
Raja : itu dia,,,,
bebaskan tahanan ini ..!! sontak arakkan bersorak ria kali ini langsung mengangkat sitahanan dengan kursi dan mejanya,
seperti arakkan raja,, meerek menuju keluar panggung,,,,
Panggung yang tersisa hanya raja dua
dayang dan dua ajudannya…. Mereka berpegang tangan untuk mengahiri drama ini,,,
namun dibelakangnya berturu-turut muncul arakkan tadi dengan menneteng hasil
kebun yang sudah membaik,,, juga tahanan tadi berada diarakan paling tengah
sambil duduk dipundak dua orang pemuda….
Arakan berhenti dibelakang sang raja, membuat barisan memanjang
menghadap panggung namun sang tahanan dipanggil raja mendampinginya.. kemudian
berakhirlah drama ini..
>>>>>>selesai<<<<<<