AKU MEMANGGILNYA PUTRI
dia,, yang
kalut dalam dingin
yang
berusaha mengungguli berisik hujan
dengan
tangan tengadah nihil
aku
memanggilnya Putri
dya,, yang
keriput bersama waktu
yang
terpaku bersama jembatan
dengan
sepi dan keputusasaan
aku
memanggilnya Putri..
Putri,,
marahlah
aku,, Marah padaku..!
sebab
semua wanita yang malang kuberikan namamu pada mereka
mereka
yang malang,, hanya mereka yang malang
kusebut
Putri,, kusebut Putri,,
pada
mereka wanita malang dalam rumah satu tiang
pada
mereka wanita malang yang menjanda, yang meyatim, yang menjual harga dirinya
kusebut
namamu pada mereka..
mereka,,
hanya mereka Putri..!
aku
mencintay mereka,,,, hanya mereka yang kucintai
AKU MENCINTAI KALIAN
, ORANG-ORANG YANG TAK PERNAH
KULIHAT
tentang
malam mengapa gelap
janganlah
kalian tanyakan
sebab
kegelapan itulah kita
kitalah
gagak yang berdiam dalam gelap camar yang temaram
aku tak
akan melihat kalian
dan jangan
melihatku
sungguh
keharmonisan kita adalah ketika aku dan kau menerka seperti apa kita
yang lalu
aku melihat Putri
dan
kemarin hingga kini
semua
wanita adalah Putri
kemarini
aku berucap dengan Cindy
kemudian
kata-kata yang mengalir hingga kini hanyalah Cindy
Hari
ini aku menukilkan Nama CEcep
setelah
itu aku tahu tak ada nama lagi selain Cecep
inilah
keharmonisan
sebuah
jalinan yang terikat dari intensitas pertemuan
berdoalah,,,
semoga kita tak pernah bertemu
meski aku
sendiri memuja dewa durja hanya untuk menatap kalian
TENGGELAM PELAN
kitakah
disana, seberkas titik perahu karam
hampir
rapuh, hampir lapuk, hampir tenggelam
atau
disana,,
gagak
hitam di gelap malam di dalam bayang
sungguh
Putri..
di ujung
pucuk daun puncak gunung
di ujung
sari salju kilimanjaro
kita telah
pula hiasi waktu disana
lalu
masihkah ada alasan keheningan ini
pUTRi.
aku
mengecil tiada daya, tiada kata
tak bisa
memaksamu untuk hening..!
SELAMAT MALAM PUTRI
malam ini
aku mencoba menikmati kebisingan
mengecup
bintang dan bulan dengan deru dari mataku
tanpa
kunang-kunang, Putri,, tanpa kunang-kunang
kutinggalkan
mereka bersama hatiku di keheningan
sebab
pohon terakhir untuk mereka tumbuh remang dalam diskotik
sungguh
Putri,,
tiada
tempat bagiku disini
malam ini
aku membuktikannya lagi
rupanya
takdirku tergores di ranting-ranting kabut
jodohku
tersembunyi jadi misteri di dalam batang bambu
tinggal
mengering lalu aku menyingkapnya
sungguh
berdiri disini membuatku ingin muntah
menjijikan,
Putri,, menjijikan..!
memuakan,
Putri,, Memuakan.!
rasa malu
pada alam telah pudar disini
hanya satu
yang abadi, hanya satu yang tersimpan dari wangsit hutan
setelah
semua pakis terusik
setelah
semua edelwis berubah jadi manik
hanya ada
satu yang kekal tersisa dari sabda alam
HUKUM
RIMBA.. Putri..
Hukum
Rimba menahan rasa muntahku
aku
berfikir
setidakanya
ada yang tersisa dari alam ..
HANYA SALAM RINDU "PUTRI"
malam ini
hdungku mampet
ibu jariku
membiru
tubuhku
menggigil tak karuan
bahkan dua
gelas kopi yang kuseduh tak jua memberi kehangatan
malam ini
kucoba bersenggama dengan dingin dalam selubung
mencari
sedikit ruang bagi gerah
namun
bibirku mengucap bahasa pucat
Putri..
maafkan
aku, karena untuk melukiskan puisi aku tak punya pigura
sebab
gemeletuk gigi mengganggu goresan syairku
Putri..
malam ini
hanya salam rindu yang bisa kuucapkan
sebab otak
kiri tersumbat dingin, lembab dan basah
sedangkan
otak kananku tak pernah kumasukan kesekolah pujangga
aku tak
mengharapkannya mengucap satu bait untukmu
Putri,,,
salam
Rindu..!
SEBUAH KISAH TENTANG PUTRI
tak habis
kata, tak bosan bicara
sampai
kapan pun
akan
kujadikan kisah ini sebagai literatur
di kaki
muara kapuas
di ubun
kepala cendrawasih
atau di
satu titik paling kecil negri seribu pulau
akan
disadur berulang hari berulang waktu berulang kali.
ceritamu..
ceritamu
Putri...
suatu saat
seorang bocah menggumamkan bahasa permintaan
agar
Bundanya mendongengkan sebuah kisah
maka
ceritamu akan beralun menutup senja
jika
sepuluh kali sang anak merengek menginginkan kisah
maka
sepuluh kali ceritamu beralun hikmat
Putri...
seperti
kepastian esok
seperti
itulah keyakinanku pada ketulusanan pershabatan kita
aku melupakanmu "Putri"
aku
melupakanmu ketika aku melihat wajahmu
aku
melupakanmu ketika kutatap mata indahmu
aku
melupakanmu ketika aku berkata-kata denganmu
aku
melupakanmu saat aku sedang berada denganmu
bahkan aku
lupa kapan aku luput mengingatmu
bahkan aku
lupa kapan aku melupakanmu
Putri...
aku telah
buta memaknai bahasa lupa
aku abai
mengartikan kehadiran
apa
yang terpragmatisasi dari kisah ini
bahkan
sebutir pasir dipantai menghadirkan wajahmu
sungguh
aku hanya bisa mengucap kata melupa
untuk
menutupi betapa kau adalah kebutuhanku kini
"PUTRI YANG JAUH"
kusebut
namamu berkali-kali
di ruang
kosong yang kukecup
di hitam
pekatnya musim mengingat yang kalut
yang tak
bisa menerima kehadiran satu wajah yang kiut
oohhh,,
sungguh bulan malam ini rasanya tidak oval
bulan
malam ini bulat
seperti
bumi yang tak berujung
seperti
aku dan kau yang jauh
malam ini
dengan wajahmu yang kaku
aku
menatap asap kopi yang mengepul
lalu bulan
dan bintang mangap
aku tahu
mereka tercengang melihatku
tapi aku
tak peduli
bahkan
pada setiap nyawa yang lalu lalang di depanku
hanya ada
satu bahasa putri
bahasa
jiwaku yang menatapmu jauh.
Putri..
sepertinya
malam ini aku akan mendengar nyanyian jangkrik yang lama
sebab
mataku tiada habisnya menatap asap dari gelas kopi
aku
berfikir..
akankah
asap ini jauh nuju kau yang jauh.??
%.SYAIR MELUPA.%
Putri..
matahari
mencumbu Elang di awan
bermesra
bagai tiada yang memandang
kemudian
hilang kejap dalam malam
sudah
berapakah waktu terhitung jauh menjauh
bahkan
suaramu hilang bersama angkasa yang gelap
Putri..
aku
tenggelam bersama alunan desah lautan
aku
meninggalkan perbukitan
bahkan
stalgmit goa kulupakan
aku jauh
Putri..
jauh
bahkan
Tuhan tak tahu seberapa jauh aku
Putri..
masihkan
ada senyum membuncah tipis
mengambang
di pipimu..??
masihkan
kau memandang dunia dengan mata indah dibalik kaca itu..??
aacchhh,,,,
bahkan wajahmu kulupakan..
seperti
siapa dirimu kini...
sedang
mengapa kau saat ini...
HANYA KAU YANG TAHU"PUTRI"
( idul Adha yang beku)
Putri..
hanya kau
yang tahu
betapa
bagiku waktu tak terbagi
betapa
hari telah mati
sepi pUTRI..
sepi sekali..
Hanya kau
yang tahu
betapa tak
ada seseorang pun yang tahu
dimana
nafasku berhembus
karena
ucapan lebaranku cuma kau yang tertuju
hanya satu
Putri, hanya satu dan itu Kau..
Putri..
kau
tahu..!
bahkan
Tuhan tak mendapatkan ucapan itu
bahkan
Tuhan tak tahu dimana aku
bahkan
Tuhan pun mencariku
kau tahu
kenapa Putri..
sebab Idul
Adha ini sepi padaku
seperti
sepi rakyat Papua
yang hari
ini akan bersilahturahmi dengan pasukan tambahan dari Pusat
seperti
sepi
orang tua
jompo yang dilemparkan anak kandungnya ke panti
seperti
sepi
muara yang
kering tempat bertumpu dahaga jutaan rakyat Jawa tak berkeping
seperti
sepi
seekor
ternak yang berdiam diatas dahan terakhir danau Lapindo
seperti
sepi
para
aktifis yang berdiri sendiri memanggil pulang Nunung Nurbaety
seperti
sepi
Antasari
di dalam bui yang berasas pada uang, fitnah, dan kuasa
Putri,,
selamat
merayakan Idula Adha ini
semoga kau
tak sepertiku disini
harus
menghilang
menghilang
dan
menghilang
Putri..
kini aku
berfikir, bahwa cita-cita yang mesti kucapai adalah menjadi PENGANGGURAN
karena
hanya pengangguranlah aku bebas menulis cacian, makian, hujatan, tuduhan,
yang tak
sempat disampaikan ribuan anak-anak dungu di pedalaman
sebab
minim curahan hujan ilmu di otaknya
sebab guru
mereka satu merangkap kepala sekolah
sebab
kelas mereka satu merangkap 6 kelas
sementara
di satu sisi
puluhan
kepala sekolah memacu batang muka
menusuk-nusuk
pejabat kepala
demi
sertifikat sekolah unggulan bertaraf internasional
sungguh
Putri..
idul adha
kali ini tak ada wajahku di luar sini
aku ingin
diam dalam ruang yang bahkan Rohku pun tak tahu
hanya kau
yang tahu
sementara
Tuhan masih buta melihatku
Putrii,,
untuk
waktu yang lama aku ingin menepi
menutup
mata, telinga dan hatiku
tapi aku
tak bisa menutupi gelap ini padamu
sebab aku
yakin kau tahu
semoga
idul adha kali ini tak ada seseorang yang tak mendapatkan sekerat daging
karena
jika tidak.!
maka tak
ada hiburan di tahun ini
sepenuhnya
hanyalah kekesalan
sepenuhnya..
sepenuhnya
Putri..
BERCANDA DALAM GELAP "4
MATA/Putri"
kita
tertawa lepas
memuji
remang yang menutup wajah
mengagungkan
larut dan hujan
memungut
waktu yang mempertemukan kita
kali ini
aku dan kau tiada berdua
tapi tak
mengapa
sebab
nyanyian semilir tiada habis kita nikmati sendiri
biarlah
berpijar pada orang lain
toh mereka
pun bagian dari kehidupan kita
Putri...
malam ini aku
menikmatinya
kuharap
kau pun seperti adanya
semoga
esok malam bintang barat masih ada
semoga
esok pagi embun masih membayu
semoga
siang masih membakar desah nafas
sungguh
malam ini aku menikmatinya
putri..
tetaplah
menatapku dengan kacamata itu
meski kali
ini mungkin
kita akan
lama mengumbar sua..
AKU MELIHATMU ''Putri"
aku telah
melihatmu
aku tak
mampu melukiskan seperti apa dirimu
Putri
bulan redup dalam bingkai rotasi
sedang aku
jauh berkelana diruang yang tak punya grafitasi
sungguh
aku telah melihatmu
bahkan
Goliat yang mematung dalam kanvas ikut tersipu
akhirnya
aku melihatmu
dalam
bulan yang redup mataku mengukir ronamu
dibalik
kaca mata itu, kau, itu kau... itu kau..!
Putri..
anggrek,anggrek
layu jatuh
kupu-kupu
terbang jauh
semua Peri
diam masuk dalam gubuk
sungguh
tak ada yang ingin tersaingi olehmu
mereka
menghindari tatapanku padamu
DI BAWAH TEBING BATU "aku tak melihatmu
Putri"
di bawah
sini hujan tiada tembus
udara
pun pengab tak berhembus
di bawah
sini semalam aku merenung
bersama
ratikulatus aku murung
apa yang
kucari disini.??
di bawah
sini matahari hitam
tak ada
langit tak ada laut
bahkan
tanah kurasa tak berdasar
sementara
waktu kuhitung aku yakin ini pagi,
ini pagi..
ini pagi..
Putri.....
semalam
aku berharap kau berada di bawah sana
tapi tali
yang kujulur tak berbalas ulur
aku tak
melihatmu
pagi ini
aku mencoba lebih dalam lagi
aku merasa
kau berada di bawah sana
tapi embun
belum juga jatuh dari pucuk gigantea
Putri..
di bawah
sini aku bermain dengan troides
aku bahkan
meniup paradisea sampai terbang jauh
namun aku
tak mampu melihatmu..
KAU DI ANTARA SETENGAH BULAN ITU
"pUTRI'
Putri..
malam ini
langit sunyi
hitam
pekat jauh,, jauh di ujung galaksi yang kisruh
bahkan
nebula enggan memulai pawainya
mungkin
dia tahu aku sedang menatap mega malam.
Putri..
hari ini
stok kopiku habis
padahal
saat seperti ini aku mulai bercerita padanya tentangmu
oh ya,,
dia sangat antusias mendengarnya
sesekali
asapnya membentuk jempol di atas cangkir
dia takjub
pada pertemanan kita tulus
Putrii,,,
aku
mendengar rintih kuda di balik gelap
aku
mendengar tapaknya semakin mendekat
ooohh,,
Putri, Malaikat sunyi datang menghampiriku
iya
bertanya tentang kesendirianku
putri,,
aku mematung, putri aku kalut,,
tak ada
jawaban berarti aku hilang, aku mati
iya terus
mendekapku dengan tanya
mengikatku
dalam risau
tapi
Putri..
tiba-tiba
muncul bulan sabit di langit
sementara
pedang malaikat sunyi sekejap mengilat
aku hampir
ditebasnya,, namun kau tahu Putri..
aku
terbebas..
kukatakan
padanya aku tak sendiri
temanku
putri bersamaku..
disana,
disetengah bulan itu..
MATAHARI MERAH MUDA
matahari
merah muda
ketika
kutatap erat, lekat cahayanya
rupanya
sejak dulu dia punya hati padaku
matahari
merah muda..
karena
kusebut namanya dalam lirik laguku yang ramah
rupanya
dia menaruh rasa padaku
matahari
merah muda
rupanya
malu iya menatapku
matahari
merah muda
seperti
warna pipimu saat ini
TAK ADA SAJAK INDAH UNTUKMU
"Putri"
bila kau
baca aksara bertudung syair ini
takkan kau
temukan satu kata indah yang menawan
tak usah
tanyakan kenapa.
sebab aku
sengaja tak membubuhinya..
Putri..
aku lebih
menyukai kata-kataku yang lahir dari rahim nurani
namun
sialnya nuraniku selalu menangkap kegelisahan
carut
marut dan perselisihan
kau tahu
kenapa..??
karena
yang ada di depanku adalah kegelisahan
karena
kehidupanku adalah carut-marut dan perselisihan
Putri..
kukatakan
ini untukmu..
MAKA
JIKA KAU KEMBALI
tak ada
lagi yang mesti kau herankan..
Indonesia
kita telah berubah
MEREKA TELAH PERGI "Putri"
( "dedikasi bwat putri dan
nasip para buruh Indonesia")
mereka
telah pergi bersama lebam
bersama
luka yang haru membiru
tapi
mereka tersenyum Putri, mereka tersenyum
hari ini
tujuh tahun penantian mereka berakhir
mereka
telah pergi, tak lagi menatap istana kita
tapi lebam
menganga mestinya ada yang menanyakannya
lihatlah
Putri..
mereka
menangis menyukai kepergian ini
lihatlah
mereka yang mengisak
setelah
anggota DPR kita menawan rasa ceria mereka didasar kata
Putri..
sungguh
tujuh tahun penantian mereka
seperti
tujuh ribu tahun kesengasaraan yang menyekat
Indonesia
kita jauh Putri..
lebih jauh
setiap agresi yang dijadikan satu
Indonesia
kita punah indra pendengarannya
hilang
perasaannya..
mereka
yang pergi adalah buktinya..
"dedikasi bwat putri dan nasip para buruh Indonesia"
SATU JAM UNTUKMU "Putri"
aku
mencari namamu disana
tapi
belum..!!
aku
menunggumu, tapi belum.!
tak ada
memang yang harus kuungkapkan
hanya saja
aku ingin melihat namamu disana
diantara
sederet nama dalam obrolanku yang terbuka
tapi
belum...!!
satu jam
ini berlalu cepat,
hanya satu
jam. tapi belum..!
sungguh
malam ini menyedihkan
sebab
hanya satu jam waktu yang kupunya.
sungguh
malam ini menyedihkan
hanya
bunyi keyboard yang bersenandung riang
tapi
mataku bisu mencarimu dalam nanar...
(warnet kala malam)
OLEH-OLEH ASAH BUAT
"PUTRI" (sebuah perjalanan)
Putri.
denga air
mata aku mencuci wajahku
tapi kabut
membekukannnya secepat waktu
entah
mengapa aku begitu merindukan kematian
aku merasa
hanya kematianlah yang mampu menawarkan kedamaian abadi
Putri.
aku
mengukir elegi dengan darah
namun oleh
badai mengamuk menjadikannya basah
mungkinkah
di bawah sana masih juga ada asah.??
Putri..
maafkan
aku datang membawa asah
bukan
bingkisan dari sebuah perjalanan
Putri,,
apakah kau tahu..???
dari atas
ini aku melihat
seribu
juta jiwa rakyat kita membodoh dalam slogan
sementara
permainan demi permainan terasa mengasyikan
sungguh...
negara kita kurasa mati dalam derita yang nyata
sebab
nyawa-nyawa yang hilang hanya bisa menguap perlahan
Putri...
maafkan aku membawa asah bukan hadiah
seperti
apakah temanmu ini.!
oohh,,,
negara kita yang jatuh ke jurang degradasi kejujuran
semoga
bukan di tahun ini kita dipertemukan
percuma
ada pesta pertemuan dari pertemanan kita
sementara
seribu juta manusia mati disamping tenda-tenda
MALAM INI TAK ADA PUISI UNTUKMU
"PUTRI'
Putrii..
pagi ini
aku mencium bau edelwis dari embun
kau tahu.
itu berarti malam ini aku hilang
malam ini
aku oleh pagi diundang bernyanyi bersama pakis
Putri..
siang ini
dengan elang aku terbang
menuju
satu titik paling tinggi
mungkin
aku akan kembali esok, atau esoknya lagi
dan bila
itu terjadi maka maaf malam ini tak ada puisi untukmu
putri...
kuharap
saat aku kembali kau masih disana
duduk
tersenyum pada kursi persahabatn kita
tapi
maaf..!
tak ada
oleh-oleh yang kubawa
aku tak
ingin memetik sesuatu disana
sebab aku
ingin
bila kau
dan aku punya satu waktu untuk kesana
kau bisa
melihatnya indah menancap pada kuncup
JANGAN KEMBALI DULU
"PUTRI"
Putri..
aku
kehausan malam ini
tak ada
air, semua yang lembab hilang tak menyisa..
putri..
aku
melihat debu malam ini
debu yang
terkapar dibawa melayang oleh bermacam kisah
dibangku
taman aku merunduk seperti daun layu
penuh
daki, penuh daki, penuh daki
aku ingin
berkata ada air mata yang jatuh disana
tapi aku
malu padamu.
aku ingin
berkata ada luka yang tergores disana
tapi aku
risih padamu
aku ingin
berkata ada darah yang menetes disana
tapi aku
harus bagaimana padamu..
Putri,,,,
cobalah
kembali, setelah negeri kita benar-benar telah bersih..!!
SELAMAT MALAM, SELAMAT TIDUR
"PUTRI"
Putri...
selamat
malam..
tidurlah
bersama penat yang kau bawa
tidur dan
genggam kehangatan yang kuhadirkan
tapi
sebelum matamu menutup
cobalah
kau ucap namaku
biar aku
terbawa dalam mimpimu
akan
kuajak kau bebas menyatu dengan alam
seperti
yang kau mau
malam ini
dalam mimpimu
kita akan
mendaki gunung Kinabalu
berdiri
memandang Kuala Lumpur yang jauh
atau
memalingkan wajah kita lalu menatap lurus
kedaratan
syurga negara kita...
tidurlah
jika kau terbangun esok
aku akan
menunggumu dimalamnya lagi
kita akan
berpetualang kepuncak Kartez
tempat
dimana satu-satunya daerah bersalju di negara kita
2 mata untuk hatimu
aku
menatap..!!
apa yang
kau rasa
sepi
sedih
dan semua
aku
tahu..!
apa pun
yang kau tahu tapi tak tahu
karena kau
bimbang
sepi
sedih
dan semua
sebab dua
mata ini
bukan
untuk melengkapi alisku
tapi
melingkupi hidupmu
karena dua
mata ini untuk hatimu
maka
bicaralah
dan apa
pun yang kau ucap
dua mata
ini untuk hatimu
sebab apa
pun yang berlaku
karena dua
mata ini melihat.
persembahan dari malam
karena
hidup cuma sekali
aku
biarkan malam ini angin menerpaku berkali-kali
karena
hidup cuma sekali
akan
kubuatkan puisi untukmu berkali-kali
karena
hidup cuma sekali
kusebut
namamu berkali-kali
kau
tahu malam ini aku melihat gelap
dan aku
teringat pada wajah pertemanan kita yang samar
lalu
bintang berkata"seperti aku yang jauh menatap bumi"
sungguh
malam-malamku tersita
malam-malamku
bukan malamku
malam-malamku
adalah sunyi yang bermalam
sungguh
aku terlalu berperasaan
PUTRI
aku hilang
hening,
tak bisa
berdiam, tak bisa sunyi
seperti
air aku mengering
dari
bayangmu aku tak mampu bersembunyi
Putri..
dalam
diskusiku bersama syair
satu hal
yang bisa kupahami
aku mulai
resah bila tak menulis untukmu
mataku
kerlap-kerlip jika malam muncul bersama samar
akalku
sepi senyap mengheningkan diri dalam cipta yang gusar
putri...
bulan
malam ini mangap
bulan
malam ini gagap
bulan
malam ini tiarap
bulan
malam ini menuap
bulan
malam ini
seperti
hatiku saat ini.
PUISI UNTUK DUA MALAM
putri,,
semalam
hujan menghujam aku di perkemahan
angin
menerkam, aku hilang gerak terjerat kengerian
sepasang
tanganku keram diam diantara bising rerumputan
untuk
meningatmu aku bahkan tak diberi kesempatan
Putri...
puisi kali
ini datang terlambat lagi
kuharap
tidak untuk kesekian kali
kemudian
berkali-kali
putri...
carut-
marut gelap menjadikanku lumpuh
tak ada
daya, diriku terikat dilema
aku
ditiduri rasa mengingatmu
semoga
esok aku masih dalam teguh
bernyanyilah denganku PUTRi
kita
adalah 2 burung yang sedang menepi bersama malam
kita
adalah senja yang telah lenyap menyisakan penat
tapi hidup
masih saja berjalan
bahkan
semilir angin malam ini mengiyakannya
dengan
cerita fajar yang sudah pasti muncul di pagi..
Putri,,,
malam ini
aku ingin bernyanyi
tentang
lagu hujan yang sedang menangisi hilangnya bulan
tentang
kisah bintang yang redup dan kini terkenang
Putri..
adakah
kini kau sedang berselimut dingin
ataukah
kini kau sedang meratapi sepi malam dengan angin
Putri,,,
bernyanyilah
bersamaku, bersama sepi yang memagut biibir kita
MAAF
aku
terbangun dalam lembabnya pagi
bukan
karena mentari
bukan
karena siluet yang menari
bukan
karena suara camar bernyanyi
tapi
karena sesuatu yang belum kulakukan di malam tadi..
aku
terbangun dan ada sesuatu yang mengusik hati
ada
sesuatu menyesak dalam diri
ada
sesuatu yang menduri
bukan karena
buruknya mimpi
bukan
karena rusuhnya jiwa yang sedang ditinggali
tapi
karena janji.
tak ada
alasan yang ingin kudendangkan untukmu disini
demi satu
kesalahan yang terjadi
maafkan
aku yang kiini sedang meratapi,,
SELAMAT
PAGI
SATU LAGI PUISI MALAM INI
satu lagi
puiisi di malam ini
tak banyak
yang mampu kuutarakan
hanya
beberapa sajak yang tak begitu mengagumkan
beberapa
sajak yang luruh dari hati
berguguran
tanpa henti..
satu
lagi puisi di malam ini
saat aku
terbangun
saat
hampir tak satu puisi terjadi
satu
lagi puisi di malam ini
rupanya
Tuhan tahu apa yang mesti kukerjakan sebelum hening dalam lelap
sebelum
mataku pejam menutup rapat..
kau
tahu, pekerjaan ini mulai tak hilang dari malamku
sungguh
kau mengganggu malamku teman...!!
menggangguku
untuk mengecup hawa dingin malam ini
mencoba
merasakan apa yang kini kau rasakan.
SELAMAT
MALAM salamku untuk malaikat malammu
PUISI UNTUK HARI INI
selalu
dalam malam
aku
menulisnya,, karena aku yakin pada malam kau menunggunya,,
saat
bersimpuh pada kehangatan selimut,,
saat
mendulang penat dalam masa yang monoton,
saat
itulah kupajang puisiku,
biarkan
jadi pigura pelepas lelahmu.
puisi
untuk hari ini,
hanya
beberapa kata yang aku gantung dilangit
karena
malam ini terlalu banyak bintang berkelip
aku takut
beberapa kalimat tak kau baca karena silau
karena
kemilau yang pada akhirnya buat aku disini merisau..
puisi
untuk hari ini cukup sampai disini...
selamat
malam, selamat menikmati mimpi dilain alam.
HAy apa kabarmu..?
telah satu
hari kita hening
yach..!
satu hari..
aku dan
rumput menghitungnya
bukan
karna kita tak ingin bercakap kan..?
kau
masih membalas colekkanku.
aku telah
berjanji untuk selalu bersyair untukmu
hari ini
aku mengirimnya, mungkin malam bisa mengantarnya..
hari ini
aku menuntunnya.
menuntun
huruf jadi kalimat, kalimat bernada syair yang lepas dari hati.
mungkin
tak sepanjang lepas pantai yang mengarak bersama asin laut
mungkin
tak sebanyak pakis gunung yang bermain bersama kabut
hanya saja
ini dari hati.
dari
sebuah janji,pertemanan yang samar namun abadi tak terhalang maut..!
syair untuk PUTRI ALAM
Kessa...
mari
mencium manyar bersama,
di hulu
sungai kapuas...
mengalun
bersama nada-nada yang tak pernah sumbang
dinyanyikan
oleh alam, didendangkan bersama cinta.
meski asap
terus mengepul penuhi langit merah saga
menghitamkan
merah sore kalimantan.
mengabutkan
jarak pandang,,
tapi aku
akan selalu mencoba berada didekatmu.
meski
nyanyian para datuk suku dayak menggumuruh nan riuh
mengaburkan
suara kau dan aku,,,
Kessa,,,
adakah
yang tak pernah kau lihat,
adakah
yang tak pernah kau sapa
adakah
yang tak pernah kau jamah.
biarkan
aku menjemputmu kepadanya..
adakah..????