tutup akses bandara. mahasiswa Unpatti ( 9 April 2015) doc. koboy kampus |
Tak
ingin terdiam melihat rakyat ditindas oleh janji tanpa bukti rezim
Jokowi-Kalla, Mahasiswa Unpatti yang terhimpun dalam Aliansi Mahasiswa Unpatti
Peduli Rakyat Indonesia menutup jalan akses dari dan menuju bandara. Alasan
mereka melakukan aksi terkait kebijakan Pemerintah menaikan harga BBM, kenaikan
harga BBM berdampak sistematik diberbagai sektor. Kontrol terhadap bahan pokok
tidak dimaksimalkan sehingga masyarakat terbebani. Kebijakan yang diambil
membuat polemik di masyarakat dan inkonstitusionalitas.
Pasal
33 ayat 3 UUD NRI 1945
“Bumi dan air dan kekayaan
alam yang terkandung di dalamnya di kuasai oleh negara dan di pergunakan untuk
sebesar besarnya kemakmuran rakyat”
Berdasarkan
amanat dari Pasal 33 ayat 3 UUD NRI 1945 seharusnya rakyat indonesia bisa
menikmati bbm dengan harga yang terjangkau. Putusan Mahkama Konstitusi telah membatalkan pasal 28
ayat 2 UU Migas soal pelepasan harga minyak dan gas bumi yang mengikuti harga
pasar, karena hal itu jelas melanggar hak asasi rakyat. Dan juga melanggar
amanat dari pasal 33 ayat 3 UUD NRI 1945.
BBM masih memegang
peranan penting dalam kehidupan sosial, ekonomi, masyarakat. Dampak yang
ditimbulkan dari kenaikan BBM tidak hanya naiknya harga bahan bakar, tetapi
juga harga-harga kebutuhan pokok, transportasi, dan sebagainya. Tentunya
kenaikan ini akan semakin Memberatkan masyarakat khususnya masyarakat miskin.
Kiranya kebijakan pemrintah ini harus kita kritis bersama karena
merupkan kebijakan yg sangat keliru sekali dan tidak Berlandaskan kepentingan
rakyat.
Saat aksi berjalan sempat terjadi baku hantam
dengan aparat kepolisian hingga harus menurunkan tentara berseragam lengkap
dengan senapan mesin, tak menyurutkan tujuan serta tuntutan para demonstran 9
april 2015 kemarin. Ditemui dalam rapat evaluasi aksi hari itu. Muhamad Mandalis Sangadji dkk, menyampaikan
kekesalannya terhadap kinerja aparat kepolisian yang bisa memberikan ijin
balapan Motor didaerah kampus mereka namun mempersulit mereka untuk menyuarakan
aspirasi masyarakat ( kita belum apa-apa
sudah ditendang, dipaksa tidak menutup jalan untuk menyuarakan suara kesusahan
rakyat bahkan sampai ditangkap paksa, sementara mereka memberikan ijin kepada
panitia balapan untuk menutup jalan. Padahal ini depan kampus kami. Ujar
Suhardin sebagai salah satu orator aksi). Demi merasakan hal yang sama
sebagaimana masyarakat pada umumnya terkait kenaikan bahan bakar minyak para
orator dan aktivis mahasiswa siang itu rela duduk di aspal jalan yang panas
dengan terik matahari sebagai payungnya. Tak sekalipun surut meski harus
kewalahan oleh ulah para penyusup yang coba memprovokasi. Aksi yang dilakukan
kian bersemangat ketika Rektor Unpatti beserta pembantu rektor menyambangi
lokasi kemudian menjanjikan untuk memfasilitasi pertemuan dengan petinggi
pemerintah provinsi. Aksi aliansi mahasiswa untuk rakyat kemudian diakhiri
dengan pembacaan tuntutan oleh kordinator antara lain.
1. Presiden Republik Indonesia harus mencabut kebijakan terhadap kenaikan
harga BBM.
2. Mengontrol serta mensatabilkan harga bahan pokok, transportasi dan
menekan pelaku usaha agar tidak memanfaatkan kondisi tersebut untuk mencari
keuntungan.
3. Jika Presiden tidak secepatnya melaksanakan hal tersebut, maka kami
rasa Presiden harus memundurkan diri.
4. Pemerintah Provinsi Maluku bertindak cepat mengontrol dan mensatabilkan
harga bahan pokok, taransportasi disemua kabupaten kota.
Tidak hanya berhenti pada isu
kenaikan BBM ( bahan bakar minyak ) dalam kesempatan aksi itu pun para aktifis
mengungkap berbagai kebobrokan rezim Jokowi-kalla yang dinilai tidak becus
mengemban tanggung jawab. Mulai dari meningkatnya angka kemiskinan,
meningkatnya utang luar negeri, membuka ruang investasti secara besar-besaran
baik dari segi infrastruktur, dan alam yang mengancam krisis sosial ekologi dan
masih banyak lagi catatan hitam sepak terjang jokowi-kalla semenjak dilantik
sebagai Presiden . Mereka juga mengatakan tidak akan berhenti sampai disini, aksi serupa akan berlanjut jika tuntunan
kami tidak didengar besok, atau lusa.( coboy kampus.red)