Jumat, 29 September 2017

di hutan kami


Di hutan kami
 suara-suara burung adalah kutipan pamali berpuluh-puluh tahun
Pamali yang terus didaur sebagai pusaka leluhur demi menjaga batas.batas
Guna..
Suara burung adalah pesan duka
Suara burung adalah pesan nikmat
Suara burung adalah pertanda cakrawala
Suara burung adalah kekayaan
Sebesar suara burung adalah sebesar harga diri adat
Sebanyak suara burung adalah sebanyak hutan nenek moyang
Maka berhentilah mengusik kicau burung dihutan adat dengan perusahaan tambang dan
Kayu atas nama modal pembangunan...
Suatu ketika kami pernah sendiri dihutan dengan luka dan duka karena dikejar hongi
Serta bedil belanda.
Tapi burung-burung itu bahkan tak beranjak dan terbang berteriak terusik.. mereka tahu
Suara mereka akan menjadi kode keberadaan kami..
 pernah kami temui  Satu hari yang sulit dihutan karena tersesat tak tahu arah jalan kemana pulang.. tapi suara.suara burung itu menjadi isyarat kemana arah dan tujuan.
Maka berhentilah mengusik kicau burung dihutan kami dengan omong kosong batas.batas
Hutan serta taman nasional. Kalau dikemudian hari akan menjadi lokasi tambang penambah devisa. Sebab hutan kami adalah jati diri dan terus menjadi pengingat cerita sakral nenek moyang lewat tembang kicau kakatua, kasturi, pombo, dan kasuari..
Suara burung adalah pesan duka
Suara burung adalah pesan nikmat
Suara burung adalah pertanda cakrawala
Suara burung adalah kekayaan
Maka jangan ganti meranti dengan kelapa sawit kalau hanya mengusik pencerita ulung kami tentang hutan dan ari-ari para tetuah.. dari kicau mereka kami akan tahu.. bahwa pada suatu hari yang sulit dimasa lalu.. bukan TV atau musik yang menjadi pengobat gundah serta rindu tetuah kami..
Maka jangan usik suara burung di hutan kami dengan konsesi basa basi yang kemudian berubah menjadi senajata mematikan penghalalan hutan adat kami menjadi lahan pemodal asing demi pembangunan kota, pejabat dan partai politiknya.
Karenaa pembangunan bagi kami adalah tentang kesejahteraan bukan kepuasan. Maka diatas kehormatan leluhur dan tanah budaya yang saban hari diberi cerita oleh kicau burung hutan yang masih bisa bernyanyi. kami telah bahagia.!

Tidak ada komentar:

filter: alpha(opacity=100); -moz-opacity: 1.0; opacity: 0.6; -khtml-opacity: 0.0; - See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-background-blog-sendiri.html#sthash.1OO2GH7H.dpuf