Barang kali kau tak mengira
Apa yang aku gores di bangku taman dengan darahmu.
Disana, ada cinta..!
Cinta yang tertulis sekejap kemudian luruh menuju
selokan kota.
Tapi disana pun ada cinta.
Sungguh tiada kata sepenuh atau seluruh pada anakMu
itu.
Tapi sepertimu, biarlah darah menjadi yang bertutur
di perasaan.
Mencintai gadisMu Isa..
Biar angin tak menjadi yang paling dingin
Atau dingin tak menjadi yang paling gigil
Bahkan ruang dan waktu tak bertahta di dunia
Hanya mencintai gadisMu Isa..
Bahkan untuk berkatekisas masih akan aku terima
Tidak ada komentar:
Posting Komentar