Kamis, 21 Agustus 2014

Hijabers Tulehu Teaterkan Air Mata Muslimah Palestina di Street Art 3

Adelia, kostum merah putih. berbaring, Mala. disela payung, Hana.kami punya pandangan sendiri.! barangkali begitulah yang ingin mereka katakan saat mata mereka menatap penonton yang membanjiri depan Tulehu Plaza. Bahkan cuaca malam itu ikut larut dalam dengung kesedihan yang mengalun lirih menemani adegan demi adegan teater berjudul Perempuan Palestina Dalam Dengung yang dibawakan penuh emosi oleh Mala, Tatu, Hana, Adelia, Nona, Mei, Muthia,  dan Yati semuanya siswa Madratsah Aliyah Negeri 2 Ambon. beberapa pasang mata tampak berkaca-kaca seolah mereka ikut mengarungi kesedihan perempuan Palestina yang tengah dirundung kepedihan Panjang oleh karena serangan membabi-buta tentara Israel. teater kemudian menjadi meriah ketika di tengah adegan masuk pemeran wanita gemayu yang diperankan Yanto Ode ( komunitas Merah Saga ) setelah itu adegan kembali menjadi lirih setelah Yanto keluar. adegan demi adegan teater yag dibawakan oleh anak-anak Hijabers adalah suara bernada air mata, mereka seakan tak ingin larut dalam kemeriahan pesta kemerdekaan disaat bangsa Palestina terpuruk sebab ingin benar-benar merdeka. bagi mereka bangsa Palestina berhak mendapatkan sedikit doa dan wajah sedih masyarakat Indonesia dihari kemerdekaannya oleh karena mereka tahu bahwa kemerdekaan Indonesia tidak lepas dari dukungan bangsa Palestina. setidaknya begitulah yang tertera dalam buku “Diplomasi Revolusi Indonesia di Luar  Negeri” yang ditulis oleh Ketua Panitia Pusat Perkumpulan Kemerdekaan Indonesia , M. Zein Hassan Lc. Buku ini diberi kata sambutan oleh Moh. Hatta (Proklamator & Wakil Presiden pertama RI), M. Natsir (mantan Perdana Menteri RI ), Adam Malik (Menteri Luar Negeri RI ketika buku ini diterbitkan) , dan Jenderal (Besar) A.H. Nasution. M. Zein Hassan Lc. Lt. sebagai pelaku sejarah, menyatakan dalam bukunya pada hal. 40, menjelaskan tentang peran serta, opini dan dukungan nyata Palestina terhadap kemerdekaan Indonesia, di saat negara-negara lain belum berani untuk memutuskan sikap.  Pementasan teater yang diperankan oleh komunitas Hijabers Tulehu ditutup dengan pembacaan puisi Kepada Janji Dan Rasa Terimakasih serta ratusan tepukan tangan penonton yang memadati acara Street art 3 yang diselenggarakan oleh Haturessy Creatif Kingdom besutan Akbar dan akbir Marasabessy bersama kawan-kawan pemuda negeri Tulehu.


puisi Cordova ( kepada janji dan rasa terima kasih)






Dan oleh sebab itu biarkanlah bangsa lain terpuruk saja

Tapi atas nama rasa terima kasih
Seharusnya segala yang ternukil dan jadi merisaukan hati
Semua bisa Berubah sedemikian niat serta kasih
Inilah berita dari tanah dimana orang-orangnya memiskinkan diri demi bangsamu Indonesia
Mereka dengan bangganya mengucap kata merdeka untukmu dipengasingan musuh
Para wanitanya menjahit daging anaknya untuk menempel dikulit sembari mengucapkan selamat merdeka padamu
Gadis-gadisnya menyulam bunga-bunga air mata dan resah risau calon janda
Lalu kemudian mengucap selamat padamu
Bayi-bayi perempuan yang siap mati muda dengan nakalnya memahat bokong-bokong gurun
Dan terukirlah kata merdeka untukmu
Inilah salam para wanita-wanita yang berhijab dengan air mata dan bubuk mesiu
Mereka berkata untukmu merdeka.

Tidak ada komentar:

filter: alpha(opacity=100); -moz-opacity: 1.0; opacity: 0.6; -khtml-opacity: 0.0; - See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-background-blog-sendiri.html#sthash.1OO2GH7H.dpuf