Hanya orang gila
Hanyalah orang gila
Yang menikmati
keresahan ini
Yang tidur pulas
dalam kesenjangan
Yang hening mengecap
jilatan api berasap duka
Sementara dupa-dupa
terbakar
Lalu harumnya membawa
pedih perih luka
Dan dari luka itu
Ia torehkan lagi kembali
luka-luka baru
Sementara ia sendiri
jauh pergi berlalu
Lalu kita, tergopoh
bertanya
Kemudian mangap
menganga
Tanpa tanda Tanya
Tanpa tanda tanya
SAMPAI KAPAN.?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar