Dari tatapku ada air mata
Kulihat menari serenade senyum
pudar
Lalu jatuh membuka kuncup tabir
Tentang kisah tanpa penyair
Setidaknya sampai saat ini..!
Dan di langit
Ribuan kata Tanya terbang
gentayangan
Kata tanya yang terlahir perih
dari setiap mereka yang merasakan pedih
Juga mereka yang hidup dalam
ribuan intuisi yang ironis
Aku dengar seseorang bertanya
sambil tengadah matanya menatap nisan.
Apakah guna rekonsiliasi
Sementara yang lahirkan ngarai
kubangan lara
Tak tentu dimana adanya. Tak
tentu apakah maunya.
Sungguh Kehidupan macam apa yang
terdikte pada kita
Kata roh seorang nenek yang
menyapaku
Aku terjatuh, kakiku bersimbah
darah
Sementara ibuku hilang bersama
waktu
Setelah itu gelap kAK,, gelaaap..
Kemudian jasadku kutatap dari tempat
yang hening
Seperti kini adanya kutatap kakak
Anak kecil itu menceritakannya
padaku dalam bisikan magis
Tapi masih…
kenapa .?
tapi masih ada lagi langit merah
terselubung asap putih
tapi mengapa masih ada lagi
slogan-slogan damai
sungguh..
sampai kapan.?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar