Prosa lama terdiri dari beberapa
bentuk atau jenis karangan, antara lain:
a. Dongeng, yaitu jenis cerita hasil khayalan sang pengarang. Jenis cerita dongeng:
-Mitos, cerita khayalan tentang pahlawan atau dewa pada zaman dahulu, misalnya Dewi Sri, Nyai Roro Kidul.
-Legenda, cerita khayalan yang dihubungkan dengan asal muasal terjadinya suatu tempat atau benda misalnya: Terjadinya Gunung Tengger, Asal Mula Banyuwangi.
-Fabel, cerita yang melukiskan watak dan budi pekerti dan lakonnya dimainkan oleh para binatang, misalnya: Kancil dan buaya.
-Dongeng jenaka, cerita khayalan yang bersifat humor atau lucu, misalnya: Pak Pandir, Si Kabayan, Si Joko Bodoh
-Sage, cerita khayal yang mengandung unsur sejarah, misalnya: Damar Wulan, Joko Tarub
b. Cerita pelipur lara, yaitu jenis prosa lama tentang kehebatan seorang ksatria yang fantastik. Biasanya digambarkan bahwa ksatria itu gagah dan tampan serta ditemani putri-putri yang cantik. Latar belakang cerita selalu di sekitar istana.
c. Hikayat, yaitu jenis cerita khayalan yang berlatar belakang istana. Tokohnya biasanya raja atau pangeran yang sakti dan kisahnya mengenai percintaan. Akhir cerita selalu bahagia.
d. Sejarah atau tambo, adalah cerita asal usul kaum bangsawan dan raja-raja yang dihiasi kejadian-kejadian menarik dalam istana.
e. Cerita berbingkai, yaitu jenis prosa lama yang berbentuk cerita di dalam cerita.
f. Wiracarita, yaitu prosa lama yang menceritakan kepahlawanan suatu bangsa.
a. Dongeng, yaitu jenis cerita hasil khayalan sang pengarang. Jenis cerita dongeng:
-Mitos, cerita khayalan tentang pahlawan atau dewa pada zaman dahulu, misalnya Dewi Sri, Nyai Roro Kidul.
-Legenda, cerita khayalan yang dihubungkan dengan asal muasal terjadinya suatu tempat atau benda misalnya: Terjadinya Gunung Tengger, Asal Mula Banyuwangi.
-Fabel, cerita yang melukiskan watak dan budi pekerti dan lakonnya dimainkan oleh para binatang, misalnya: Kancil dan buaya.
-Dongeng jenaka, cerita khayalan yang bersifat humor atau lucu, misalnya: Pak Pandir, Si Kabayan, Si Joko Bodoh
-Sage, cerita khayal yang mengandung unsur sejarah, misalnya: Damar Wulan, Joko Tarub
b. Cerita pelipur lara, yaitu jenis prosa lama tentang kehebatan seorang ksatria yang fantastik. Biasanya digambarkan bahwa ksatria itu gagah dan tampan serta ditemani putri-putri yang cantik. Latar belakang cerita selalu di sekitar istana.
c. Hikayat, yaitu jenis cerita khayalan yang berlatar belakang istana. Tokohnya biasanya raja atau pangeran yang sakti dan kisahnya mengenai percintaan. Akhir cerita selalu bahagia.
d. Sejarah atau tambo, adalah cerita asal usul kaum bangsawan dan raja-raja yang dihiasi kejadian-kejadian menarik dalam istana.
e. Cerita berbingkai, yaitu jenis prosa lama yang berbentuk cerita di dalam cerita.
f. Wiracarita, yaitu prosa lama yang menceritakan kepahlawanan suatu bangsa.
Sastra Lama :
- Istanasentris, yaitu bentuk cerita yang ditulis atau diceritakan selalu berpusat pada kisah kehidupan kerajaan atau istana yang tokohnya adalah raja, ratu, dan pangeran.
- Statis, yaitu proses perkembangan (perubahan) bentuk dan tema berlangsung sangat lamban. Tradisional, bentuk karangannya tidak mengesampingkan pola tradisi, misalnya pantun dan syair.
- Klise, yaitu bahasanya berupa ungkapan yang seringkali diulang.
- Anonim, nama pengarang tidak dicantumkan atau disebutkan
- Fantastis, yaitu bentuk karangannya bersifat di luar kenyataan (khayalan)
- Penyebarannya dari mulut ke mulut
Sastra Baru :
- Masyarakat sentris, yaitu cerita-cerita dalam karya sastra baru berpijak dari lingkungan masyarakat.
- Dinamis, yaitu proses perubahan bentuk dan tema berjalan dengan cepat dan tanpa henti (terus-menerus)
- Sering menggunakan bahasa kias yang tidak klise.
- Nama pengarangnya dicantumkan.
- Bentuk karangannya ada yang berupa khayalan (fiksi) dan berdasarkan fakta (nonfiksi).
- Penyebarannya melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik.
- Istanasentris, yaitu bentuk cerita yang ditulis atau diceritakan selalu berpusat pada kisah kehidupan kerajaan atau istana yang tokohnya adalah raja, ratu, dan pangeran.
- Statis, yaitu proses perkembangan (perubahan) bentuk dan tema berlangsung sangat lamban. Tradisional, bentuk karangannya tidak mengesampingkan pola tradisi, misalnya pantun dan syair.
- Klise, yaitu bahasanya berupa ungkapan yang seringkali diulang.
- Anonim, nama pengarang tidak dicantumkan atau disebutkan
- Fantastis, yaitu bentuk karangannya bersifat di luar kenyataan (khayalan)
- Penyebarannya dari mulut ke mulut
Sastra Baru :
- Masyarakat sentris, yaitu cerita-cerita dalam karya sastra baru berpijak dari lingkungan masyarakat.
- Dinamis, yaitu proses perubahan bentuk dan tema berjalan dengan cepat dan tanpa henti (terus-menerus)
- Sering menggunakan bahasa kias yang tidak klise.
- Nama pengarangnya dicantumkan.
- Bentuk karangannya ada yang berupa khayalan (fiksi) dan berdasarkan fakta (nonfiksi).
- Penyebarannya melalui berbagai media baik cetak maupun elektronik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar