Untuk sebuah puisi
Kampus ini terlalu biru Bu..
Seluruhnya, seluruhnya..!!!
Kemanapun Ibu menyuruhku memandang
Dimanapun Ibu mengarahkan tatapanku
Begitu banyak kepahitan menguntit
Bahkan untuk laki-laki tegar seperti aku
Kepahitan itu melekat bagai lintah pada waktu
Meski aku tahu suatu hari aku akan menngenangnya.
Maafkan aku Bu…!!!
Dengan segala hormatku
Bersama satu risalah syairku
Sebutlah ini puisi
Karna untuk sebuah puisi
Kampus ini terlalu biru sebagai inspirasi.
Terlalu berat untuk kuutarakan dalam sajak dan emosi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar