NAMA : FARID LATIF
NIM : 2008 – 35 – 030
LINGUISTIK BANDINGAN
Klasifikasi genetic disebut juga klasifikasi genelogis, dilakukan berdasarkan garis keturunan bahasa-bahasa artinya suatu bahasa berasal atau diturunkan dari bahasa yang lebih tua.
Menurut teori klasifikasi genetic ini, suatu bahasa proto (bahasa tua, bahasa semula) akan pecah dan menurunkan dua bahasa baru atau lebih, lalu bahasa pecahan ini akan menurunkan pula bahas-bahasa itu. Kemudia bahasa-bahasa lain itu akan menurunkan bahasa pecahan berikutnya. Umpamanya katakanlah ada bahaaa proto A. bahasa ini, bahasa ini kemudian pecah dan menurunkan bahasa AI, A2, dan A3. bahasa A1,A2, dan A3 ini pecah lagi, seperti contoh berikut ini.
Bahasa proto
A1 A2 A3
A1.1 A1.2 A1.3 A2.1 A2.2 A2.3 A3.1 A3.2
A1.2.1 A1.2.2 A2.2.1 A2.2.2 A3.1.1 3.1.2
Penemu teori ini yaitu : Schleicher, dan menamakannya teori batang pohon dalam bahasa Jerman yaitu : Stambaumtheori ( 1866) kemudian dilengkapi oleh J. S chmidt dalam 1872 dengan teori gelombang dalm bahas Jerman yaitu : wellentheoric.
Teori gelombang adalah bahwa perkembangan atau perpecahan bahasa itu dapat diumpamakan seperti gelombang yang disebabkan oleh sebuah batu yang dijatuhan ke tengah kolam. Di dekat tempat jatuhny batu tadi akan tampak gelombang yang lebih tinggi semakin jauh dari tempat jatuhnya batu iu gelombangnya semakin kecil atau semakin rendah dan akhirnya menghilang. Bahasa berkembang dengan cara seperti itu bahasa yang terbesar dekat dengan pusat penyebaran akan mempunyai cirri-ciri yang tampak jelas sama dengan bahasa induknya. Enyebaran bahasa terjadi karena penuturnya penyebar atu berpindah tempat sebagai akibat adanya peperangan atau bencana alam, perubahan itu dapat terjadi pada semua tataran, dari fonologi, morfologi, sintaksis, semantic dan leksikon. Klasifikasi genetic dilakukan berdasarkan criteria bunyi dan arti, yaitu atas kesamaan bentuk (bunyi) dan makna yang dikandungnya bahasa-bahasa yang memiliki sejumlah kesamaan seperti itu dianggap berasal dari bahasa asal atau bahasa proto yang sama.Klasifikasi genetic ini sebenarnya sama dengan teknik yang dilakukan dalam linguistic histories komparatif yaitu adanya korespondensi bentuk ( bunyi) dan makna. Klasifikasi genetic bisa dikatakan merupakan hasil pekerjaan linguistic histories komparatif.
Klasifikasi genetic ini hanya menggunakan satu criteria yaitu garis keturunan atau dasar sejarah perkembangan yang sama. Sejauh ini, hasil klasifikasi yang telah dilakukan, dan banyak diterima orang secara umum, adalah bahwa bahasa-bahasa yang ada di dunia ini terbagi dalam sebelas rumpun besar, setiap rumpun dibagi lagi atas subrumpun, dan sub-subrumpun yang lebih kecil. Yaitu.
1. rumpun Indo Eropa, yakni bahasa-bahasa Jerman, Indo-Iran, Armenia, Baltik, Salvik, Roaman, Keltik, dan Gaulis.
2. rumpun Hamito-Semit atau Afro-Asiatik, yakni bahasa-bahasa Koptis, Bar-bar, Kaushid, Ehad yang termasuk dalam subrumpun Hamit, dan bahasa Arab, Stiopik, dan Ibrani yang termasuk subrumpun Semit.
3. rumpun Chairi-Nil, yakni bahasa-bahasa Swahili, Bantuk, dan Khoisan.
4. rumpun Dravida, yaitu bahasa-bahasa telugu, Tamil, Kanari, dan melayalam
5. rumpun Austronesia disebut juga melayu polinesia yaitu bahas-bahasa Indonesia(Melayu, Austronesia barat). Melanesia, Mikronesia, dan Polinesia.
6. rumpun Kaukakus
7. rumpun finno-ugrig, yaitu bahasa-bahasa Hungar, Lapis, dan Samoyid.
8. rumpun paleo Asiatis atau hiperbolis yaitu bahasa-bahasa yang terdapat di Serbia timur
9. rumpun ural-altai yaitu bahasa-bahasa mongol, Manchu, tungu, turki, korea, dan jepang
10. rumpun sino-Tibet, yakni bahasa-bahas Yenisei, ostyak
klasifikasi genetic ini menunjukan bahwa bahasa-bahasa dunia ini bersifat divergensif, yakni memecah dan menyebar menjadi banyak.
2 komentar:
abang, makasih atas materi Linguistik Bandingannya, benar2 bermanfaat... salam sagaaa...
abang, terimakasih atas materi Linguistik Bandingannya, benar2 bermanfaat... ^_^
Posting Komentar