Sabtu, 13 Agustus 2011

Jamaah Tarawih Al-Aqsa: “Ke Mana Imam Merdu Kami?”



KNRP – Ali Al-Abbasiy dan Muhamad Al-Umlah adalah dua imam Masjid Al-Aqsa yang lantunan syahdunya banyak dinantikan jamaah shalat, khususnya saat Tarawih. Namun, kini keduanya tinggal kenangan. Yang pertama diusir paksa oleh penjajah Israel untuk kemudian dicekal masuk ke Al-Aqsa. Sementara yang kedua telah pergi ke rahmatullah pada awal tahun 2009 ini.
Al-Abbasiy yang kerap mengimami shalat Maghrib, Isya, Subuh dan Tarawih sejak 14 tahun lalu, pada Ramadhan tahun ini tidak bisa lagi mengimami shalat Tarawih, bahkan lebih dari itu ia dilarang masuk ke Al-Aqsa tak lama setelah Zionis Israel mengeluarkan surat pengusiran atas dirinya pada bulan lalu.
“Perasaan yang tak bisa diungkapkan akibat kepedihan yang saya lalui tiap hari. Sangat lama sekali saya menikmati kehidupan spiritual dalam dekapan Al-Aqsa,” kata Al-Abbasiy mengungkapkan kesedihannya sembari memberi keterangan bahwa pengusiran itu karena dirinya tidak memiliki KTP Al-Quds. Demikian seperti dikutip islamonline, Senin (14/9).
Tentu saja Al-Abbasiy menolak keras pengusiran zalim itu. “Saya ini warga Al-Quds. Saya dilahirkan di Al-Quds, bapak dan ibu saya dari kota itu. Kami semua hidup di sana, anak-anak dan istri saya punya KTP Al-Quds. Memang saya tidak punya (KTP) itu, karena penjajah selalu menolak memberikan itu karena katanya masa kecil saya tidak di Al-Quds,” ujar Abbasiy.
Lebih jauh ia menjelaskan, ketika Perang Juni 1967, rumah keluarganya berpindah-pindah di wilayah Silwan di Al-Quds. Rumah mereka juga ada di Areha. Tapi penjajah Israel beralasan bahwa ketika diadakan pendataan setelah perang pada tahun 1967 dan pencaplokan atas Al-Quds, Al-Abbasiy ketika itu tidak berada di dalam Kota Al-Quds, dan atas dasar itulah Israel emoh memberikannya KTP Al-Quds.
Kehilangan keduanya, jamaah Tarawih Al-Aqsa merasakan ada yang janggal pada Ramadhan kali ini. “Suara mereka sangat indah. Ramadhan sekarang berbeda. Sejak hari pertama Ramadhan saya merasa sangat sedih setelah keduanya tidak ada lagi,” ujar Akram, salah satu jamaah Al-Aqsa.
Ditambahkan pria yang tingal di Hebron itu, “Tingkatan spiritual dan kekhusyuan ketika Anda shalat di belakang Al-Abbasiy akan membuat air mata Anda berderai. Kami ketika itu merasakan makna keimanan yang mendalam.”
Tanggapan lain diungkapkan Mahmud, “Kita tidak mengecilkan kemuliaan imam atau syaikh manapun. Mereka semuanya orang baik. Tapi suara merdu dan senandungnya itu akan membangkitkan ketenangan jiwa. Jika itu tidak ada, manusia manapun akan cepat merasa kehilangan. Dan inilah yang terjadi pada kami di Ramadhan tahun sekarang. Semuanya bertanya-tanya ke mana Al-Abbasiy? Mana Abu Saaid (Al-Umlah)?”
Hal serupa juga dirasakan Haji Abu Ali (60 tahun) yang merasakan kehilangan kedua imam andalan Al-Aqsa. “Apa yang kami rasakan pada tarawih di Al-aqsa tahun sekarang adalah hilangnya suara-suara penuh keimanan itu,” kata Abu Ali.
Al-Abbasiy sendiri adalah doktor yang menjadi salah satu imam terkenal Al-Aqsa karena suaranya yang lantang saat membaca Al-Qur’an. Ia dilahirkan di Al-Quds pada tahun 1960, S1 ia selesaikan dari Fakultas Dakwah di Universitas Al-Quds tahun 1983. Pada tahun 1984-1989 ia bekerja sebagai imam dan khatib di beberapa masjid di Al-Quds, lalu ia berhasil menggondol gelar masternya pada bidang studi Islam dari Universitas Punjab Pakistan. Saat pulang ia kemudian diangkat sebagai trainer di sekolah syariah di dalam Masjid Al-Aqsa.
Karir Al-Abbasiy meningkat dimana pada tahun 1993 saat ia diangkat sebagai imam Al-Aqsa. Untuk kedua kalinya ia bertolak ke Punjab dan berhasil meraih gelar doktor dalam bidang Tafsir dan Ulumul Qur’an. Saat kembali ke Al-Quds, ia diangkat sebagai salah satu imam utama masjid Al-Aqsa.
Terkait Syaikh Al-Umlah, adalah salah satu imam yang suaranya dikenal mendayu-dayu. Hal itu karena ia punya pengalaman sebagai pelantun nasyid. Ia sendiri berhasil meraih gelar S1 dari Universitas Al-Quds Terbuka. Ia juga dapat lisensi dari Daar Al-Qura’n di Al-Quds.(milyas/iol)

Tidak ada komentar:

filter: alpha(opacity=100); -moz-opacity: 1.0; opacity: 0.6; -khtml-opacity: 0.0; - See more at: http://langkah2membuatblog.blogspot.com/2012/12/cara-membuat-background-blog-sendiri.html#sthash.1OO2GH7H.dpuf